Ketua PCNU Purwakarta Ingatkan Masyarakat untuk Waspada Karim

JABARNEWS | PURWAKARTA – Masyarakat harus mewaspadai gerakan Komunitas Royatul Islam (Karim) yang diduga sebagai generasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah resmi dibubarkan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta Bahir Muhlis, saat ditemui di Komplek Kantor Pemkab Purwakarta, Sabtu (13/4/2019).

Menurutnya, Karim mempunyai tujuan yang mirip dengan eks HTI yakni memperjuangkan Khilafah dan mengganti Pancasila.

“Kita masih mencari tau dulu, tapi karena dah ada suara dan sasarannya (Kelompok Karim) di sekolah setingkat SLTA ya Disdik yang harus jeli,” ujar Bahir.

Baca Juga:  HUT Ke-69 Humas Polri, Ini Harapan Kapolri

Tak hanya itu, Bahir juga mengingatkan pada pihak Polres Purwakarta jika gerakan Karim adalah gerakan yang patut diwaspadai.

“Kemerdekaan negara tidak hanya diperjuangkan oleh satu kelompok sehingga menjaga sinergitas sangat penting karena tanpa kebersamaan akan sulit mepertahankan kemerdekaan bangsa,” ucapnya.

Pemilu 2019, lanjut dia, sangat menguji sikap kepancasilaan dikarenakan banyak fitnah dan hoaks. Namun demikian, jika mau menggunakan akal dan akhlaq tidak akan mudah terpengaruh.

Baca Juga:  Tinggal Sendirian, Kematian Pria Ini pun Terlambat Diketahui

“Negara Indonesia sudah sangat teruji, dari berbagai penjajahan dan upaya pemberontakan dan HTI yang mengusung paham khilafah sudah dibubarkan oleh pemerintah. Namun saat ini ada komunitas KARIM yang menyerang anak remaja usia sekolah yang mempunyai propaganda HTI,” kata Bahir.

Bahir menambahkan, Pancasila sudah sangat sesuai dengan agama Islam, jika ada kelompok tertentu yang menolak Pancasila berarti kurang memahami isi sila yang tercantum dalam Pancasila.

Baca Juga:  Simak, Ini Bocoran Soal Waktu Pembayaran Gaji Ke-13 PNS

“Bagi Kami NKRI harga mati. Karim sendiri merupakan yang menyebarkan propaganda pada pelajar khususnya SMA atau komunitas muda (milenial). Gerakan Karim tidak menyebut HTI, namun punya tujuan sama yakni menegakkan Khilafah. Dengan membawa legitimasi bendera tauhid sebagai simbol tegaknya Khilafah ala Eks HTI, gerakan ini bermain di ranah anak muda terutama di sekolah SMU. Maka dari itu kita harus tetep waspada.” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat