Kapolresta Bandung Akui Anggotanya Aniaya 2 Jurnalis Saat Peringatan Hari Buruh

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Polrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Irman Sugema mengakui ada anggotanya yang melakukan penganiayaan terhadap jurnalis saat meliput perayaan Hari Buruh. Pihaknya mempersilakan jika ada yang mau menempuh proses hukum.

Menurutbya, setelah mendengar informasi penganiayaan jurnalis oleh anggota kepolisian, dia bersama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0618/BS, Kolonel Inf Herry Subagyo dan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Trunoyudo Wisnu langsung mengecek ke rumah sakit tempat jurnalis dirawat.

Baca Juga:  Berikut Ramalan Zodiak untuk Aquarius Hari Ini

“Kita cek sejauh mana, tadi kita sudah lihat sudah dilakukan pengobatan,” ujar Irman saat menjengkuk jurnalis foto yang menjadi korban di Rumah Sakit Boromeus Bandung, Rabu (1/5).

Terkait proses hukum terhadap anggotanya, Irman mempersilakan korban atau pihak yang merasa dirugikan untuk melapor ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes.

Irman menyatakan, kepolisian berkomitmen mematuhi nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri agar tidak ada kekerasan pada wartawan. Termasuk melakukan pengarahan setiap kali akan melakukan pengamanan. “Ia kita sudah tau itu, cuman kondisi tadi memang sulit saat pengamanan tadi.”

Baca Juga:  Indonesia Gandeng Pemerintah Swiss Untuk Peningkatan Kinerja PDAM

Kekerasan menimpa dua pewarta foto, Prima Mulia dan Iqbal Kusuma Direza saat meliput perayaan Hari Buruh pada Rabu (1/5) siang di Monumen Perjuangan, Kota Bandung. Peristiwa bermula saat mereka mencoba mengabadikan kerusuhan yang terjadi.

Diduga ada penyusup pada aksi buruh tersebut. Namun beberapa saat kemudian polisi yang mengamankan demo malah menganiaya Prima dan Reza yang sedang mengambil gambar. Reza mengalami memar pada beberapa bagian tubuhnya.

Baca Juga:  Mau Nongkrong atau Tawuran? Sekelompok Remaja di Tasikmalaya Bawa Cerulit dan Pedang

“Awalnya saya memotret kerusuhan, gambar kesatu sampai ketiga aman, gambar keempat saya dicekek dan ditendang sampai saya jatuh ke selokan,” kata Reza.

Jurnalis foto Tempo, Prima termasuk beruntung karena tidak separah Reza. Kameranya hanya direbut oleh anggota polisi tanpa benturan fisik. “Foto-fotonya dihapus termasuk foto saat penganiayaan terhadap massa tersebut, bahkan ada massa yang dianiaya hingga berdarah,” kata dia. (Red/Rilis) [Sumber: balicitizen.com]

Jabarnews | Berita Jawa Barat