JABARNEWS | KARIKATUR – Aksi penolakan terkait ajakan “people power” dikumandangkan di berbagai daerah, baik itu MUI, Kemenag, ataupun dari tokoh-tokoh agama.
Sebagian besar para tokoh ulama beranggapan bahwa aksi turun kejalan yang menolak hasil Pemilu 2019/people power ini akan memicu perpecahan/konflik. Terlebih bertepatan dengan bulan suci ramadhan, dimana bulan tersebut merupakan penuh berkah yang kiranya lebih dimanfaatkan dalam memaksimalkan dalam beribadah.
Seperti halnya menurut Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, H Tedi Ahmad Junaedi, yang secara tegas menghimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di lingkungan Kemenag Purwakarta, untuk tidak ikut serta dalam aksi people power.
Menurutnya hasil Pemilu bisa dipercayakan kepada pihak penyelenggara Pemilu/KPU yang sesuai dengan aturan undang-undang.
Rasa ketidak puasan dalam menerima hasil pemilu, kiranya dapat disampaikan sesuai peraturan tanpa harus turun kejalan/pengerahan masa. (Dod)
Jabar News | Berita Jawa Barat