Jasa Tirta II Terjunkan Tim Untuk Pantau Kondisi Bendung Leuwi Nangka

JABARNEWS | SUBANG – Jasa Tirta II Jatiluhur, menerjunkan tim gabungan untuk memantau kondisi bendungan dan saluran irigasi. Salah satunya, saluran yang membentang ke Bendung Leuwi Nangka, di Kampung Warasan, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang. Pasalnya, bendung tersebut merupakan konstruksi vital dalam pengaturan air untuk kepentingan pertanian.

Tim yang diterjunkan merupakan gabungan dari Jasa Tirta II dan BBWS Citarum. Mengingat, Bendung Leuwi Nangka ini pengelolaannya ada di Jasa Tirta II. Sedangkan, kewenangan pemeliharannya ada di BBWS Citarum. Karena itu, di pergantian musim ini, inspeksi saluran air sangatlah penting.

“Kita ingin mengecek juga, sejauh mana kondisi bendung ini berikut pintu-pintu airnya,” ujar Direktur Utama Jasa Tirta II Saefudin Noer, Jumat (17/5/2019).

Bendung Leuwi Nangka ini ujar Saefudin, usianya sudah sangat tua. Dibangun kali pertama pada 1926 lalu atau saat masa penjajahan Belanda. Setelah itu direnovasi pada 2012 lalu. Tetapi, dua tahun kemudian tanggul bendung ini jebol.

Baca Juga:  Kabupaten Garut Catat Kasus Kematian Pasien Covid-19 Capai 1.139 Orang

Kemudian, dibangun bendung baru pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2016, saat ini Bendung Leuwi Nangka mampu mengairi areal persawahan seluas 4.300 hektare ini dan sudah beroperasi dengan baik lagi. Pemeriksaan dan pemeliharaannya harus rutin dilakukan, agar titik-titik kerusakan bisa terpantau sedini mungkin.

“Irigasi yang dilayani dari Bendung Leuwi Nangka ini, kontribusinya cukup besar bagi pertanian di wilayah kabupaten Subang. Sebab, air yang dibagi di bendung ini, mampu mengairi sawah 4.300 Ha untuk dua kali musim tanam,” jelasnya.

Inspeksi yang dilakukan pada bulan Ramadhan ini, diharapkan menjadi spirit untuk semua pihak. Termasuk, petugas di Jasa Tirta II maupun Petugas Operasi Bendung (POB) BBWS Citarum. Jangan sampai, bulan puasa membuat surut kinerja petugas untuk turut memelihara fasilitas publik ini.

Baca Juga:  Main Depan Bobotoh, Motivasi Raih Kemenangan

“Kami sangat mengapresiasi, dan memotivasi para petugas supaya tetap semangat bekerja di bulan puasa ini,” ujarnya.

Saefudin menjelaskan, Bendung Leuwi Nangka ini merupakan salah satu konstruksi vital yang dikelola pihaknya. Secara umum, Jasa Tirta II yang merupakan pengelola Waduk Jatiluhur memiliki tanggung jawab dalam mengairi 240 ribu hektare areal persawahan, yang tersebar di lima wilayah.

Lima wilayah tersebut, yakni Purwakarta, Subang, Karawang, Bekasi dan sebagian Indramayu. Oleh karena itu, ketersediaan air untuk dua musim, yaitu musim gadu (kemarau) dan musim rendeng (penghujan) harus tetap tersedia. Agar tidak ada konflik di tingkat petani yang berebut air.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Batalkan Pemotongan Tunjangan ASN

“Jika diuangkan, air yang digelontorkan dari Waduk Jatiluhur berikut sumber mata air yang kami kelola untuk kepentingan irigasi (pertanian), mencapai Rp 13,86 triliun per tahunnya,” ujar Saefudin.

Sementara itu, General Manager Wilayah III Jasa Tirta II, Agus Suranto, menambahkan, sungai yang melintasi Bendung Leuwi Nangka ini dinamakan Sungai Ciasem. Sungai ini, merupakan salah satu aliran air terbesar yang ada di Kabupaten Subang, hingga keradaannya sangat penting, apalagi bagi petani.

“Memasuki musim kemarau ini, kami di wilayah III selalu berupaya untuk menyediakan air sesuai kebutuhan petani. Supaya tidak berebut, maka kita berlakukan sistem gilir giring. Airnya digilir sesuai golongan, serta digiring supaya wilayah paling hilir tetap kebagian,” ujarnya. (Mar)

Jabar News | Berita Jawa Barat