Katib Syuriah PCNU Purwakarta: Aksi People Power Banyak Kemudharatan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Wacana People Power belakangan ini seolah-olah menjadi momok yang sangat menakutkan. Maka dari itu Katib Syuriah PCNU Kabupaten Purwakarta, H.Ahmad Anwar Nasihin menghimbau masyarakat Purwakarta untuk menolak ajakan aksi People Power.

“Situasi seperti itulah yang sebenarnya diharapkan oleh sekelompok atau oknum-oknum yang tidak punya rasa tanggungjawab terhadap keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Anwar, Senin (20/5/2019).

Menurutnya, momen Pemilu 2019 ini betul-betul dijadikan tunggangan oleh kelompok yang selama ini ingin mengganggu dan mengoyak persatuan dan ketentraman masyarakat Indonesia.

“Kepentingan mereka seolah menemukan sumbunya dengan memanfaatkan kekecewaan sebagian peserta pemilu dan kelompok yang selama ini kurang nyaman dengan pemerintahan saat ini,” ujaranya.

Oleh karena itu, Anwar berpesan, kewaspadaan seluruh elemen bangsa harus ditingkatkan, jangan pernah mau diadu domba oleh sekelompok kecil orang yang tidak rela Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan maju.

Baca Juga:  Mobil Tangki Terbakar di Tol Cipularang, Diduga Karena Ini

“Jika sebagai bangsa, kita tidak ingin mundur lagi kebelakang, kita harus bersama-sama melawan hal tersebut. Indonesia hari ini berbeda dengan 20 tahun yang lalu sebelum era reformasi. Yang hanya mengedepankan kekuasaan tanpa melihat kepentingan dan kebutuhan rakyatnya. Kini, demokrasi telah mengalami proses kemajuan terlepas masih banyak kekurangan disana-sini, namun itu adalah bagian dari sebuah upaya untuk terus dibenahi,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan, jangan hanya karena kepentingan sekelompok orang, kita harus mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih luas. Indonesia adalah rumah besar. Bangsa yang menghargai kemajemukan dan kebhinekaan dengan segala latar belakang sejarahnya. Indonesia adalah negara yang terus bergerak pada titik kemajuan yang membuat iri bangsa-bangsa lain di dunia.

Baca Juga:  KJRI Jeddah Bantu PMI Asal Bandung yang Gajinya Ditunggak Majikan

Dia katakan berikutnya, pada wacana people power 22 Mei 2019 yang bertepatan dengan pengumuman hasil Pilpres dan Pileg 2019 oleh KPU seolah menyuguhkan kepada masyarakat sebuah kerumitan yang bisa menjadikan bangsa Indonesia terpecah belah. Harus disadari bersama, bahwa tidak ada keuntungan apapun jika mengikuti segala bentuk provokasi yang dibangun oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab.

“Kita harapkan pihak keamanan bertindak dengan tegas, setegas-tegasnya untuk menindak bahkan menangkap para oknum yang memang dengan sengaja membuat kegaduhan dan provokasi ditengah masyarakat. Ketegasan itu diperlukan untuk menjaga kedamaian masyarakat. Diamnya mayoritas selama ini bukan karena takut, tapi lebih karena ingin menjaga rasa persaudaraan dan perdamaian di negeri yang kita cintai ini,” kata H.Anwar.

Baca Juga:  Kasus Aktif Covid-19 di Jabar Terbanyak Kedua Nasional, Ini Tren Peningkatannya

Menurutnya, people power atau aksi kedaulatan rakyat hanya kedok untuk menutupi niat busuk sebagian orang orang frustasi dibelakangnya. Negeri ini sudah cukup dewasa untuk mengatasi problem kebangsaanya, kerikil sejarah selalu ada dalam setiap zaman dan sejarah akan terus berjalan sesuai dengan jalan takdir kebangsaan Indonesia.

“Tenun kebangsaan dan kebersamaan kita harus kita jaga. NKRI adalah bentuk final yang menjadi kesepakatan bersama para pendiri bangsa ini, tidak ada celah sedikitpun untuk merubah apalagi mengoyak keutuhanya,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat