Mang Iyang Tetap Setia Menjadi Loper Koran di Era Digital

JABARNEWS | PURWAKARTA – Bagi sebagian warga Purwakarta, sosok Ahyar Hoerudin (57) atau yang akrab di panggil Mang Iyang, si loper koran ini sudah begitu lekat.

Mang Iyang sampai kini masih menekuni profesi sebagai loper koran yang dijalani sejak tahun 1976 silam.

Ia masih setia memakai sepeda kayuh dalam mengantarkan koran ke semua pelanggannya di sejumlah tempat di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Bojong dan Kecamatan Darangdan.

Dirasa banyak saingan, Mang Iyang mengaku lebih memilih jualan koran di pinggiran Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  Tiga Tips Mengatur Barang Saat Hendak Pindah Rumah Agar Lancar

“Kalau di Kota sudah banyak saingan, jadi saya pilih di pinggir aja. Walaupun jauh ya mesti gimana lagi, buat nyambung hidup,” kata pria paruh baya yang dikaruniai 3 orang anak itu, Jumat (24/5/2019).

Dia dan rekan-rekan loper lainnya berpacu dalam waktu. Mereka tak menyediakan ruang agar matahari terbit dahulu sebelum koran-koran itu tiba di langganan masing-masing.

“Saya bangun jam empat lalu salat subuh. Salin sebentar lalu datang ke agen untuk mengambil koran. Biasanya selesai antar koran ke Wanayasa, Bojong dan Darangdan hingga jam tiga sore. Setelah itu saya mengambil sedikit koran siang di jam 4 sore,” tuturnya.

Baca Juga:  Pinjol Marak Lagi, Pengamat Ekonomi Acuviarta Kartabi Sebut Hal Ini Sebagai Tantangan Terbesar

Ditanya soal kondisi penjualan koran sekarang, ia membuang napas panjang. Kala itu dia masih muda belia dan di mana era kejayaan sebagai loper koran masih hangat-hangatnya. Mang Iyang mengaku, hidupnya cerah meski hanya seorang loper koran.

Namun, era digital mengubah pembaca koran yang dijual Supardi dan rekan-rekannya. Kehadiran media berjaring internet (daring) mengubah peta pembaca sekaligus melengserkan sedikit demi sedikit tugas dan pekerjaan Supardi.

Baca Juga:  Dua Terduga Pemeran Video Asusila di Garut Ditahan Polisi

“Penjualan menurun drastis. Tidak seperti dulu lagi saya menjual hingga 300 eksemplar, namun saat ini hanya mampu menjual 60 eksemplar dari berbagai media,” ujarnya.

Mang Iyang mengaku, dalan satu hari dirinya hanya bisa mendapatkan untung dari berjualan koran dalam sehari kisaran 30 hingga 40 ribu.

“Sekarang mah penghasilan menurun, dulu bisa mencapai 150 hingga 200 ribu, tali sekarang mah ya begini,” kata mang Iyang dengan menghela nafas panjang. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat