Libur Lebaran, Laju IHSG Tergantung Sentimen Global

JABARNEWS | JAKARTA – Seiring dimulainya masa cuti bersama dan libur Lebaran 1440 H. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan libur mulai dari 1 Juni sampai 10 Juni 2019 menyusul cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah. Pasar modal dalam negeri baru akan dibuka kembali pada Senin (10/6/2019) mendatang.

Panjangnya libur dipasar modal ini membuat Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus tidak bisa memprediksi laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan setelah libur lebaran.

Menurutnya, laju IHSG pada pembukaan perdagangan pasca libur panjang akan tergantung bagaimana sentimen global selama sepekan kedepan. Namun, IHSG sepekan lalu yang berada di zona hijau bisa menjadi modal yang cukup untuk menghadapi vakum selama sepekan. “Potensinya bisa naik-turun, (peluangnya) 50:50,” katanya pada Jumat (31/5).

Nico menjelaskan, tidak bisa memprediksi karena masih banyak sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, kondisi politik yang masih panas karena masih ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilpres, bisa memberikan sentimen kepada laju IHSG.

Baca Juga:  Ade Yasin: Manajemen Sinetron "Ikatan Cinta" Kena Denda Rp 20 Juta

Sedangkan sentimen global yang masih membayangi laju IHSG seperti ketidakpastian dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Apalagi pada 1 Juni kemarin sudah mulai berlaku tarif baru terhadap produk impor asal AS oleh Tiongkok. “Brexit juga belum dihitung,” katanya.

Dia berkaca dari tren IHSG pasca Pemilu yang biasanya menguat. Sedangkan tahun ini, usai diselenggarakan pemilu, tren IHSG cenderung turun. Terlebih, terjadi kerusuhan pasca diumumkannya hasil perhitungan suara Pilpres, sehingga tren IHSG sedikit terkoreksi. “Kali ini semakin sulit untuk diprediksi karena uncertainty-nya tinggi,” katanya. IHSG Pekan Terakhir Mei Naik 2,51%

Baca Juga:  Antisipasi Bencana, BPBD Siaga dan Masyarakat Harus Waspada

Sementara itu, pekan terakhir sebelum pasar modal libur, IHSG melaju positif dengan berada di level 6.209,1 pada penutupan perdagangan, Jumat (31/5). Laju IHSG sepanjang pekan lalu, menandakan IHSG menguat hingga 2,51% dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 6.057,3.

Seiring dengan IHSG yang menguat, nilai kapitalisasi pasar juga meningkat 2,59% menjadi Rp 7.071,08 triliun dari Rp 6.892,45 triliun pada pekan sebelumnya. Seiring dengan peningkatan tersebut, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami peningkatan 51,44% menjadi Rp 11,54 triliun dari Rp 7,62 triliun pada pekan sebelumnya.

Lalu, data rata-rata volume transaksi harian juga mengalami kenaikan 7,26% menjadi 15,07 miliar unit saham dari 14,05 miliar unit saham sepekan sebelumnya. Data rata-rata frekuensi harian bursa juga meningkat 16,32% menjadi 452,78 ribu kali transaksi dari 389,25 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Baca Juga:  Uji Materi Dikabulkan MK, Perindo Dukung Jokowi-JK Nyapres

Sepekan lalu, investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 1,55 triliun di pasar modal. Sementara, sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp54,85 triliun.

Seperti diketahui, pekan lalu pasar modal hanya melakukan perdagangan selama empat hari karena pada Kamis (30/5) pasar modal libur memperingati Kenaikan Isa Al-Masih. Ada pun, tercatat pada hari Jumat (31/5), IHSG tercatat melonjak paling tinggi secara persentase sebesar 1,72% ke level 6.209.

Analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan bahwa penguatan IHSG tersebut ditopang oleh peningkatan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P) dari BBB- menjadi BBB. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang jangka pendek Indonesia dari AAA menjadi AA. “Market jadi makin percaya diri,” pungkasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat