Diprediksi Macet, Ini Strategi Pemerintah Saat Arus Balik Lebaran

JABARNEWS | JAKARTA – Puncak arus balik libur Lebaran 2019 kendaraan diprediksi akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2019. Demikian perkiraan disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumad

Perkiraan kemacetan itu lantaran rentang waktu arus balik tahun ini lebih sempit dibandingkan arus mudik (berangkat). Untuk itu, Kepala Korlantas Polri menghimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik untuk melakukan perjalanan pada arus balik, agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.

“Ada masukan dan sumbang saran agar pada saat pelayanan arus balik masyarakat dari kampung halaman segala sesuatunya dapat kita persiapkan dengan baik,” kata Kepala Korlantas Polri Refdi Andri ketika memimpin rapat koordinasi, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (5/6/2019).

Baca Juga:  Calon Kades di Purwakarta Ini Disambut dengan Upacara Adat Sunda

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pada arus balik, pemerintah sebagaimana hasil rakor berkaitan dengan antisipasi arus balik Lebaran 2019 telah menyiapkan enam strategi. Pertama, rambu-rambu diakses masuk rest area harus sudah terpasang sebelum pelaksanaan ‘one way’ arus balik pada 7 Juni 2019.

Kedua, penambahan ‘mobile toilet’ termasuk kanopi pelindung untuk antrean toilet harus dipenuhi sebelum tanggal 7 Juni. Selanjutnya, untuk mengantisipasi mobil mogok di jalan tol, diminta kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menambah mobil Layanan Jalan Tol (mobil patroli) dan menempatkan mobil derek serta menempatkan bengkel Agen Pemegang Merk (APM) di rest area tipe A sebelum tanggal 7 Juni 2019.

Baca Juga:  Waduh! Presiden Rusia Vladimir Putin Dikabarkan Terserang Kanker, Ini Kebenarannya

Kemudian, menempatkan informasi ‘call center’ bantuan ’emergency’ yang dapat dihubungi setiap saat, yang ditempatkan dibawah rambu dan tempat strategis. Selanjutnya, gerbang Tol (GT) Palimanan merupakan gerbang tol pembayaran cluster 2 dan tapping cluster 1, sehingga perlu adanya penambahan mobile reader dari 28 unit menjadi 38 unit dan EDC dari 2 menjadi 12 di GT Palimanan.

Baca Juga:  Bos Garuda Keluhkan Soal PCR, Ini Sebabnya

“Kami berharap dengan sosialisasi yang sudah disampaikan kepada masyarakat, maka masyarakat dapat mengatur perjalanan balik agar lebih baik lagi,” pungkas Refdi.

Rencananya pada arus balik ini juga akan diberlakuan sistem one way mulai 7 s.d 10 Juni 2019 dimulai pukul 12.00 WIB s.d 24.00 WIB dari KM 414 GT Kalikangkung s/d KM 70 GT Cikampek Utama atau Cikatama. Selanjutnya diberlakukan contraflow dari KM 70 s/d KM 65 atau sesuai dinamika di lapangan dengan pertimbangan diskresi Kepolisian. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat