Pebulu Tangkis Kelas Dunia Akan Bertarung Di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Tuan rumah tim putri Mutiara Cardinal Bandung bertekad mempertahankan gelar juara Djarum Superliga Badminton 2019. Pada even yang akan berlangsung mulai 18 hingga 24 Februari di Sabuga Bandung tersebut, pebulu tangkis elit dunia dari 13 klub akan bertarung untuk menjadi yang terbaik.

Sederet nama pebulu tangkis dunia seperti Kevin Sanjaya (Djarum Kudus), Jonathan Christie (Musica Trinity), Gregoria Mariska (Mutiara Cardinal Bandung [MCB]), Pia Zebadiah (Jaya Raya Jakarta), Lee Yong Dae (Musica Trinity), serta sederet pemain lainnya siap bertarung membela klubnya masing-masing.

Gregoria mengatakan, untuk Superliga Badminton kali ini MCB hanya diperkuat delapan pemain binaan dan 3 pemain asing.

“Dua tahun lalu kita punya tim sendiri, tahun ini kita main dengan 8 pemain Cardinal dan tiga pemain asing. Tapi mereka juga bagus-bagus. Saya percaya sama tim dan tidak akan mau kalah sama tim lainnya, target kita tentu ingin juara,” ujar Gregoria, kepada wartawan, di Hotel Intercontinental, Dago Pakar, Bandung, Minggu (17/2/2019).

Baca Juga:  Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pemkab Cianjur Gandeng Petani Porang

Manajer MCB, Umar Djaidi, menambahkan berbeda dengan biasanya tahun ini Cardinal hanya mengirimkan satu tim saja yaitu tim putri. Dijelaskannya, minimnya pemain Cardinal yang ada di Pelatnas membuatnya terpaksa memakai jasa pemain asing, Tentu saja hal itu pun membuat Cardinal harus mengeluarkan budget untuk belanja pemain besar.

“Jadi tahun ini kita fokus di putri saja. Karena ada bebrapa pemain juga yang sudah retired, sebut saja Suci Rizki Andini, terpaksa kita pake asing,” bebernya.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Djarum Superliga Badminton 2019, Achmad Budiharto, mengatakan, pada gelaran kali ini akan diikuti oleh 8 tim putra dan 8 tim putra. Budiharto membeberkan gelaran Superliga Badminton kali ini sengaja digelar di Bandung, karena sudah cukup lama di Bandung tidak ada even badminton berskala nasional maupun internasional.

Baca Juga:  Tahun 2020, Subang Targetkan Seluruh Masyarakat Tercover BPJS

Uniknya tidak seperti penyelenggaraan badminton lain yang biasa diselenggarakan di sebuah GOR badminton, Superliga Badminton kali ini menyulap gedung Sabuga menjadi arena bulu tangkis.

“Sabuga memang bukan tempat bulu tangkis tapi kita akan sulap menjadi lapangan representatif walaupun kurang ideal karena ada satu lapangan yang tingginya di bawah standar. Biasanya tinggi atas itu 9 m, tapi di sini 8.8 m, masih kurang 20 cm. Tapi kita harapkan itu tidak akan berpengaruh terhadap pertandigan nanti,” tutur Budiharto.

Di luar dugaan, lanjut Budiharto, antusias dari masyarakat terhadap penyelenggaran Superliga ini sangat bagus. Terbukti dengan tiket pre sale yang dijual secara online habis terjual hanya dalam hitungan jam.

“Antusias datang tidak cuma dari masyarakat Bandung saja tapi juga Jakarta dan daerah lainya. Mereka sengaja memesan tiket presale untuk menonton langsung di Bandung. Bagi yang belum kebagian tidak perlu khawatir, kita siapkan penjualan on the spot juga,” katanya.

Baca Juga:  Coran Tiang Penyangga Ambruk, PP Diminta Berhentikan Total Proyek Tol BORR

Untuk harga tiket sendiri, Budiharto mengatakan pada hari Senin hingga Jumat tiket kelas VIP dibanderol seharga Rp 40 ribu dan kelas reguler Rp 25 ribu. Sedangkan di partai semifinal dan final (Sabtu dan Minggu), harga tiket VIP menjadi Rp 75 ribu dan reguler Rp 50 ribu.

“Awalnya kita sempat ragu ketika launch harga tiket karena lokasi Sabuga ini kan daerah, kampus jadi kita tahu kemempuan mahasiswa seperti apa. Tapi ternyata animonya sangat bagus. Untuk pertandingan sendiri, pada Senin hingga Jumat kita akan mulai pukul 13.00 WIB. Sementara Sabtu dan Minggu kita mulai sejak pagi karena ada perebutan 3 dan 4, sedangkan untuk final putri akan digelar Sabtu pukul 13.00 WIB dan final putra pada Minggu pukul 13.00,” pungkasnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat