Kemenhub Turun Langsung Awasi Arus Balik di Terminal Leuwi Panjang

JABARNEWS | BANDUNG – Untuk memastikan keselamatan dan kelancaran penyelenggaraan arus balik yang berlangsung mulai kemarin, Jumat (7/6) atau H+1. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan Rosita Sinaga pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap kelancaran arus mudik khususnya pada arus balik lebaran.

Rosita mengatakan kunjungannya secara langsung merupakan instruksi langsung dari Menteri Perhubungan. Hal tersebut untuk memastikan situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Hal itu disampaikan saat melakukan pengecekan kesiapan di terminal Leuwi Panjang pada Sabtu (08/06/2019).

Baca Juga:  Mau Internetan Gratis Tanpa Kuota? Yuk Install Aplikasi dari Facebook Ini

“Kami ke sini memang ada instruksi Menteri, kita ingin tahu kondisi nyata di lapangan. Misalnya apakah membludak atau peningkatan atau malah penurunan, itu kita monitoring,” kata Rosita di Terminal Leuwi Panjang Bandung pada Sabtu (08/06/2019).

Lanjut Rosita, pengawasan dan pengecekan yang dilakukan juga tidak terkait data-data jumlah penumpang. Namun pihaknya terus memantau dan memeriksa langsung armada yang digunakan sebagai angkutan penumpang, khususnya untuk angkutan arus balik lebaran.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Turut Berduka Atas Wafatnya Buya Syafii, Sebut Guru Bangsa

“Semuanya kita lihat, tidak hanya data saja, kita lihat juga kondisi busnya apakah sudah diuji kelaikan (ramp cekck),” tuturnya.

Terkait uji kelaikan, Kepala Terminal Leuwi Panjang Posma Simanjorang membenarkan adanya pengawasan yang dilakukan terhadap armada yang akan beroperasi. Hasilnya pihaknya menemukan beberapa armada yang masih tidak laik.

Baca Juga:  Berburu Baju Lebaran, Masyarakat Cirebon Diimbau Tidak Harus Ke Pasar Tradisional

“Kita lakukan (ramp ceck) setia hari dan temuan selalu ada namun bersifat ringan seperti lampu dan baut roda,” ujarnya.

Posma melakukan tindakan tegas terhadap armada-armada yang tidak laik jalan. Meskipun bersifat ringan dirinya tidak mau mengambil risiko untuk tetap memberi izin operasi.

“Langsung kita kembalikan ke pool, kalau sudah diperbaiki, baru bisa beroperasional,” tegasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat