Buah Maja? Langka yang Terlantarkan

JABARNEWS | MAJALENGKA – Meski tertulis dalam legenda ‎sejarah Majalengka, faktanya, masih banyak orang yang belum mengetahui seperti apa sih buah Maja itu? Konon, buah Maja merupakan obat segala macam penyakit. 

Menurut sejarahnya, nama Majalengka sendiri berasal dari pencarian buah Maja, namun karena si buah yang dicari yakni buah “Maja” sulit ditemukan di wilayah Sindangkasih (nama Majalengka dulu), akhirnya keluarlah kalimat “Maja ne Langka”‎ alias buah Maja yang tidak ada.

Kini, di wilayah Majalengka cuma tertanam satu pohon yang terpelihara dengan baik. Yakni di area taman kompleks Pendopo Majalengka. ‎Buahnya seukuran dengan jambu biji dan lebih kecil dari buah Kawista. Bentuknya lebih lonjong daripada buah Markisa. 

Baca Juga:  Carita Rayat Bogor: Sasakala Talaga Warna

Sekarang ini, pohon yang diklaim satu-satunya di Majalengka itu tengah panen buah. Sayangnya, buah langka yang berkhasiat itu nyaris tak ada yang meliriknya. Serakan buah-buah Maja berwarna kuning kecoklatan itu terlihat bertumpuk dan membusuk, dipinggir tanaman semak-semak yang tertata.

Salah seorang warga Majalengka, yang janjian bertemu dengan relasinya di lingkungan Setda, Ayank mengatakan pihaknya merasa prihatin sekaligus senang. Prihatin karena buah yang langka itu, ternyata dihiraukan begitu saja. Ia pun terlihat memunguti buah Maja tersebut, untuk dikonsumsi sendiri. 

Baca Juga:  Polisi Ciduk Pengedar Sabu Dalam Bungkus Permen

“‎Ini buah yang langka, oleh karenanya saya gembira. Daripada ditumpuk di sini, membusuk. Sepertinya memang belum banyak yang mengetahui bahwa ini buah Maja.” ungkapnya kepada Jabarnews.com, Sabtu (15/6). 

Ayank menambahkan dari sisi rasa buah Maja memang berasa manis dengan sedikit asam. Serta ada semacam lendir yang kental menyerupai lem.

Baca Juga:  Sinopsis Preman Pensiun 7, Bendera Perang Sudah Berkibar

“Bagi orang yang belum tahu, memang rasa dan baunya itu tidak enak. Tapi ini obat. Cek saja diinternet,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pegawai yang sudah belasan tahun bertugas di Pendopo membenarkan bahwa pohon Maja itu merupakan satu-satunya pohon Maja yang sengaja dirawat dan dipelihara di wilayah Kompleks Pendopo.

“Banyak yang gak suka, karena bau dan rasanya aneh. Makanya dibiarkan saja,” ujar Asep, salah satu pegawai di lingkungan Setda. (Rik)  

Jabar News | Berita Jawa Barat