Direktur PMD: Pasar Papringan Temanggung Segera Dijadikan Pusat Study Desa

JABARNEWS | TEMANGGUNG – Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ditjen PPMD Kemendesa RI, M. Fachri S.STP,. M.Si berharap agar Pasar Papringan yang dikelilingi rindangnya pohon bambu, dapat menjadi pusat study baru bagi daerah dan desa di Indonesia.

Dikatakan Fachri, Pasar Papringan punya daya tarik yang kuat bila menjadi pusat dan kunjungan study. Potensi kearifan lokal yang sudah maju di Temanggung, sebaiknya direplikasi oleh desa-desa lain. Ini paralel dengan Program Inovasi Desa (PID) yang dikembangkan Kementerian Desa sekarang ini.

Terlebih lagi, pola kolaborasi antar pihak terkait dalam membangun Kabupaten Temanggung, berjalan baik dan sinergis.

Pasar Papringan ini ujar Fachri, sudah pihaknya promosikan ke beberapa daerah lain. Termasuk kepada Bupati Dairi, Provinsi Sumut.

“Kami rekomendasikan berkunjung ke Papringan. Bila mau belajar pola kolaborasi peran antara pemerintah, desa, komunitas, dan peran multi stakeholder, datanglah ke Temanggung. Singgahlah di Papringan. Silakan lihat model pengembangan potensi lokal daerahnya,” ucap Fachri saat menghadiri kegiatan Festival Sindoro Sumbing; Ngopi di Papringan, bertempat di Desa Ngadimulyo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (16/6/2019).

Baca Juga:  Sambut Imlek, POS Indonesia Luncurkan Prangko Seri Tahun Babi

Fachri pun mengaku sangat kagum dengan konsep dan pemilihan lokasi festival yang dipusatkan di Pasar Papringan Temanggung.

“Saya baru pertama kali datang ke lokasi Pasar Papringan ini. Tetapi kisah dan informasinya sudah kami ketahui sejak setahun lalu. Saya bangga dan bahagia bisa hadir hari ini,” kata Fachri.

Fachri menilai di Pasar Papringan ini hampir tidak ada yang dihilangkan dari wajah asli kebun bambunya. Semua natural, semua alami. Untuk itulah, Pasar Papringan disupport menjadi pusat study best practice bagi daerah dan desa. Jika ini sukses, Papringan akan menjadi tujuan kunjungan study banding dan studi tiru desa-desa.

Uang yang dikelola desa saat ini sangat memadai. Kurun 5 tahun terakhir, sudah Rp.257 Triliun Dana Desa dari APBN. Tahun ini Rp.70 Triliun Dana Desa didistribusi ke 74.957 desa di Indonesia. Dan kegiatan peningkatan Capacity Building (CB) sudah banyak dilakukan desa, seperti study banding maupun study tiru.

Baca Juga:  Wadaw! Kota Bandung Ranking Ke 4 Kota Kotor di Jabar

“Nantinya, teman-teman dari daerah lain tidak hanya ke Desa Ponggok di Jogya, Desa Pujon Kidul di Malang, Jawa Timur, atau ke Desa Kutu di Bali. Tapi sudah ke Desa Ngadimulyo ini,” harap Direktur PMD.

Di Pasar Papringan nantinya, orang-orang desa menimba ilmu tentang berbagai kebudayaan dan kearifan lokal desa. Pola pengembangan Capacity Building yang klasikal di dalam ruangan, seperti menerima materi dari para narasumber, sudah kurang diminati.

Olehnya itu, Papringan segera dipikirkan bagaimana infrastrukturnya disiapkan dengan fasilitas yang memadai. Kemudian, didukung tenaga fasilitator yang mendampingi dalam menerima kunjungan dari daerah lain.

“Seperti festival hari ini, dengan sub tema kopi. Ini baru tema kopi saja. Belum tema-tema kearifan lokal lainnya. Ketika kearifan lokal berpadu dengan konsep manajeman modern, seperti yang dilakukan BumDes kita, saya semakin optimistis dengan masa depan desa yang semakin cemerlang,” tandas Fachri.

Baca Juga:  Puncak Arus Balik Terminal Leuwipanjang Hingga Malam

Ditempat yang sama Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq yang membuka kegiatan Festival Sindoro Sumbing; Ngopi di Papringan, mengapresiasi ide dan dukungan yang disampaikan Direktur PMD soal Pasar Papringan yang menjadi pusat study.

Bupati menyatakan akan segera merealisasikan hal itu. Sehingga ke depan, lokasi Pasar Papringan akan menjadi tujuan study daerah dan desa-desa di Indonesia.

“Kami berterima kasih atas gagasan dari Direktur PMD. Ini menjadi agenda prioritas yang segera diwujudkan. Kebetulan saat ini, lokasi Pasar Papringan telah menjadi pusat kunjungan di daerah kami ini,” kata bupati.

Selain Bupati Temanggung, Kadis Permades-Dukcapil Jawa Tengah Ir. Sugeng Riyanto, MSc, Kadis Permades Kabupaten Temanggung Drs Agus Sarwono, S.Sos., MM, Staf Ahli Program Indosiana Kemendikbud, Fafa Utami, juga hadir di arena festival. Praktisi BumDes Kharil Anom dan Praktisi Kopi dari Kabupaten Kerinci, Jambi, juga meramaikan kegiatan festival Sindoro Sumbing. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat