Wakil Walikota Cirebon Lakukan Sidak di Hari Pertama Kerja

JABARNEWS I KOTA CIREBON – Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati, melakukan sidak dihari pertama kerja, dengan mendatangi dua tempat pelayanan yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon, Senin (10/6/2019).

Dua tempat tersebut yakni, RSUD Gunung Jati dan ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon.

“Alhamdulillah kita lihat tadi, semua pelayanan sudah berjalan dengan baik,” kata Eti.

Eti menjelaskan, antrian pasien di poliklinik rumah sakit juga tidak terlalu banyak karena sebagian besar sudah terlayani dengan baik. Begitu juga antrian di Disdukcapil, bisa diatasi karena petugas bekerja dengan sigap.

Baca Juga:  Ungkap Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur, Polresta Bandung Amankan Seorang Pria

Kendati demikian, Eti sempat mendapatkan sejumlah keluhan dari sidak yang dilakukannya. Saat di RSUD Gunung Jati, dirinya mendapatkan keluhan fasilitas gedung rawat jalan yang memang sudah tidak layak.

Jumlah pasien di unit rawat jalan dalam sehari bisa berkisar 1000 hingga 1.200 orang. Karena itu memang dibutuhkan gedung yang lebih layak lagi.

“Tapi kita bersyukur dalam waktu dekat akan ada bantuan dari pemerintah pusat untuk memperbaiki fasilitas disini,” ungkap Eti.

Baca Juga:  Bey Machmudin Optimis Budi Daya Padi Teknologi Salibu dapat Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Sedangkan saat berada di Disdukcapil, Eti mendapatkan keluhan ketiadaan blanko.

Sementara itu Wakil Direktur Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD Gunung Jati, Said Fahmi, menjelaskan jika sebenarnya sejak Sabtu lalu, 8 Juni 2019 mereka sudah masuk kerja.

“Karena memang kami masih 6 hari kerja, bukan 5 hari kerja,” ungkap Said.

Pelayanan kesehatan kepada masyarakat ujar Said terus berjalan sekalipun saat libur Lebaran.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Seorang Pemuda di Aliran Irigasi Langensari Kota Banjar, Ternyata...

“Untuk tindakan yang diambil juga terkadang tidak ringan,” ungkap Fahmi.

Sedangkan Plt Kepala Disdukcapil Kota Cirebon, Anan Suyitno, mengaku jika pihaknya memang kekurangan personil. Bahkan ada yang tidak memiliki staf.

“Selain itu, ketiadaan blanko menjadi penyebab lamanya warga mendapatkan KTP,” kata Anan.

Minggu lalu, lanjut Anan, pihakanya sudah mengambil blanko di Jakarta dan hanya mendapatkan 500 lembar blanko.

“500 lembar itu habis dalam dua hari,” ungkap Anan. (One)

Jabar News | Berita Jawa Barat