Puluhan Ormas Bekasi Lakukan Deklarasi Tolak Cawabup Luar Daerah

JABARNEWS | BEKASI – Sejumlah nama yang masuk bursa Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bekasi, beberapa di antaranya bukan putra asli daerah, sebanyak 28 Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Ormas Bekasi (AOB) melakukan deklarasi penolakan Cawabup Bekasi dari luar daerah.

Ketua AOB, Zaenal Abidin di Cikarang menegaskan masih banyak putra asli Bekasi yang dinilai pantas dan mampu menduduki jabatan wakil bupati.

“Kami sepakat, untuk menjadi wakil bupati, masih banyak warga asli Bekasi yang pintar, cerdas, serta mumpuni, bahkan mampu membawa perubahan Kabupaten Bekasi ke arah yang lebih baik. Jadi kenapa mesti dari luar yang tidak paham tentang Bekasi,” kata dia, Senin (24/6/2019)

Baca Juga:  Gubernur Jabar Dampingi Panglima TNI Ziarah Di TMP Cikutra Bandung

Menurut Zaenal, Wakil Bupati Bekasi itu minimal menguasai Kabupaten Bekasi. Artinya, mengerti seperti apa kultur masyarakat di Bekasi, baik budaya, karakter, maupun perilaku warganya.

Kalau orang Bekasi yang memimpin, ‘sedaglog-daglognya’ (sebodoh-bodohnya), dia mengerti tentang masyarakat tapi kalau orang luar Bekasi, mana paham dia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Innalillahi, Ustadz Abdul Somad Kabarkan Alumni Al Azhar 98 Tengah Berduka

Dari sejumlah nama yang masuk bursa Cawabup Bekasi, beberapa di antaranya bukan putra asli daerah. Zaenal menyinggung mereka tidak laku di daerah asalnya sehingga memaksakan diri maju di Bekasi.

“Memangnya Bekasi selain tempat pembuangan sampah juga menjadi penampung limbah politik, kami tegas menolak mereka,” katanya.

Pihaknya mengaku telah menyiapkan aksi penolakan ini secara besar-besaran dan akan dilakukan dalam waktu dekat, mulai dari audiensi dengan DPRD Kabupaten Bekasi, Bupati Bekasi, hingga aksi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi warga asli Bekasi.

Baca Juga:  Wisatawan TMII di Hari Ketiga Lebaran, Siang Ini Tercatat Ada 24.000 Pengunjung

“Kami juga akan memasang spanduk di sejumlah titik strategis untuk mendukung langkah penolakan kami ini,” jelasnya.

“Kami sangat kecewa. Dan kalau ini dipaksakan, yang pasti kami akan terus menggalang dukungan dari ormas-ormas dan pemuda lainnya, termasuk tokoh agama serta tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi. Karena saya melihat, ini ada kepentingan beberapa kelompok,” ungkapnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat