Sejumlah Penerbangan Dialihkan ke BIJB, Ini Strategi Pemkot Bandung Tingkatkan Wisatawan

JABARNEWS | BANDUNG – Meski pun ada pengalihan sejumlah penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, PEMERINTAH Kota Bandung (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah menyiapkan sejumlah strategi agar jumlah wisatawan tetap meningkat. Apalagi, Kota Bandung telah memiliki dikenal sebagai kota wisata.

“Bandung sudah punya nama, kita harus tetap optimis. Pertama tingkatkan pelayanan dunia pariwisata. Baik itu pelayanan secara fisik maupun nonfisik. Untuk pembinaan SDM-nya juga dalam rangka pelayanan. Sertifikasi dan standarisasi seperti itu harus, juga inovasi produksi wisata,” kata Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Jumat (21/6/2019).

Baca Juga:  Pembobol Minimarket yang Ancam Pakai Golok di Bandung Dibekuk Polisi

Kenny sapaan akrab Dewi Kaniasari mengaku, Disbudpar Kota Bandung sedang mengembangkan destinasi wisata di kewilayahan. Salah satunya kawasan Braga. Dipilihnya kawasan tersebut karena memiliki nilai kawasan heritage dan art deco-nya.

“Ini masih berproses. Inovasi ini membuat satu percontohan pengembangan destinasi wisata kewilayahan. Disesuaikan dengan kearifan lokal tiap wilayah, sehingga memiliki ciri khas masing-masing,” katanya.

“Jadi Kota Bandung itu akan memiliki destinasi tematik dan layak kunjung, dilihat dari aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksinya,” lanjut Kenny.

Baca Juga:  Peringati World Cleanup Day, Warga di Cianjur Bersihkan Daerah Aliran Sungai

Ia mengakui, pengalihan penerbangan ke BIJB Kertajati mungkin akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Namun secara kualitas, Kenny menilai, akan lebih baik.

“Secara kuantitas mungkin berpengaruh. Tapi kita lihat kualitas, perputaran uang di Bandung ke depan lebih fokus,” tuturnya.

Kenny mengungkapkan, Kota Bandung mengarah ke Sustainable Development Tourism artinya konsep pariwisata yang menguntungkan dari berbagai sisi ekonomi, lingkungan dan sosial.

“Kita konsepkan seperti itu, jadi berkelanjutan. Masyarakat dilibatkan. Makanya pengembangan setiap kampung wisata itu berbasis Community Based Tourism, mendorong dari bawah (bottom up),” tegas Kenny.

Tambahnya, Kota Bandung terus mendongkrak daya tarik wisatawan. Dengan berbagai bangunan tua yang memiliki instagramable, kuliner dan sebagainya harus mampu mendorong agar wisatawan terus meningkat.

Baca Juga:  Gerakan Petisi Rakyat Untuk Menilai Airlangga

“Meskipun di Kota Bandung tidak ada wisata alam, tapi dengan memanfaatkan berbagai ornamen di Kota Bandung serta pemeliharaan yang baik, maka wisatawan terus berdatangan,” ujarnya.

Kenny menambahkan, pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat pun mendukung Kota Bandung dalam segi pariwisata, meskipun sejumlah penerbangan dialihkan.

“Provinsi akan membantu mengembangkan destinasi wisata. Saya sampaikan suratnya kepada mereka untuk mendukung segi fisik dan nonfisik,” tuturnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat