Tiap Tahun Pasti Ada Temuan Kasus HIV-AIDS di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Setiap tahunnya, dipastikan ada temuan kasus warga yang terinfeksi virus HIV-AIDS. Di tahun 2019 hingga bulan Juli ini sudah ditemukan 58 kasus HIV baru.

“Menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, mencatat ada 632 kasus HIV-AIDS, dalam setiap tahunnya selalu ada temuan kasus baru HIV-AIDS di wilayah Kabupaten Purwakarta,” ujar kader Pengendalian HIV-AIDS dari Yayasan Resik Purwakarta Iin Badriah dalam kegiatan Penanggulangan HIV-AIDS, Narkoba dan PMS, di Aula Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jumat (28/6/2019).

Iin menjelaskan, meskipun tak ada tempat hiburan malam dan tempat prostitusi, bukan berarti di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta tidak ada virus HIV-AIDS.

Baca Juga:  Jawa Barat Juara Umum Seleksi GTK Tingkat Nasional 2018

Untuk di Kecamatan Sukasari ini, ada beberapa yang sudah teridikasi virus HIV-AIDS atau disebut orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Namun, dirinya tidak menyebutkan berapa jumlah yang masyarakat Kecamatan Sukasari yang terkena HIV-AIDS.

“Di Kecamatan Sukasari juga sudah ada orang yang terinfeksi HIV-AIDS, tidak menutup kemungkinan adik-adik ini bisa tertular juga jika tidak menerapkan prilaku hidup sehat ,” kata Iin.

Menurutnya, jika isu HIV dikemas dengan baik dan benar, maka semua orang mau ikut tes HIV AIDS. Pada tahap awal, hal yang paling menyulitkan adalah ODHA tak memiliki perbedaan signifikan dengan masyarakat sehat.

Baca Juga:  Lebih Mengenal Taufik Hidayat, Sebagai Legenda Bulu Tangkis Indonesia

“Maka dari itu, dengan adanya kegiatan ini kami ajak para remaja untuk tahu bahaya HIV-AIDS dan penularannya,” jelas Iin.

Di tempat yang sama, Sekertaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Fata Faridulhisan mengatakan penularan HIV terjadi karena kurangnya pengetahuan di kalangan remaja. Remaja harus paham pentingnya kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan HIV.

“Saat remaja, yakni sudah memasuki masa pubertas akan muncul ketertarikan terhadap lawan jenis. Remaja merasakan jatuh cinta, berpacaran, dan muncul gairah seks,” ujar Fata.

Baca Juga:  Segugus Impian Kebahagiaan

Fata menambahkan, para remaja belum tentu matang secara emosional. Tanpa pengetahuan yang benar, remaja ini rentan melakukan perilaku seks berisiko dan tertular HIV.

Remaja ini harus dapat informasi yang benar. Bahayanya kalau mereka dapat informasi tersesat hanya dengan tanya teman atau tanya google. Untuk itu, para remaja harus diisi dengan kegiatan yang positif, seperti ini.

“Remaja itu dikatakan keren bukan dilihat dari banyaknya pacar atau sudah melakukan hubungan intim, melainkan dari banyaknya kegiatan positif dan prestasi yang diperoleh,” kata Fata. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat