10 Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta Terancam Kekeringan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dari 17 Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta ada puluhan desa di 10 kecamatan yang ada merupakan daerah rawan kekeringan. Data tersebut, merupakan hasil pemetaan yang dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta sejak beberapa tahun. Terutama, yang menyangkut kebutuhan air bersih.

Mengingat, saat itu terjadi krisis air yang bisa dikatakan paling parah. Makanya, di musim kemarau ini desa-desa tersebut yang paling di waspadai.

Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono membenarkan terkait hal tersebut. Menurutnya, persoalan kekurangan air ini memang menjadi salah satu hal yang acapkali terjadi saat musim kemarau seperti sekarang ini. Merujuk pada data, ada puluhan desa yang rawan kekeringan.

Baca Juga:  Pesan Ketua Gabungan Jalasenastri Kepada Anggota

“Kalau berkaca pada krisisi air tahun-tahun sebelumnya, itu ada puluhan desa di 10 dari 17 kecamatan yang rawan kekurangan air bersih,” kata Wibi sapaan karibnya, Senin (1/7/2019).

Adapun 10 kecamatan yang rawan krisis air bersih ini, lanjut dia, di antaranya, Campaka, Cibatu, Bungursari, Tegalwaru, Maniis, Plered, dan sebagian wilayah di Kecamatan Purwakarta kota.

Wibi menjelaskan, data yang diperoleh dinasnya itu merupakan hasil laporan dari masing-masing desa yang ada tiga tahun lalu. Data tersebut, sekaligus menjadi rujukan guna meminimalisasi kekeringan dan dampaknya terhadap krisis air bersih.

Baca Juga:  Menlu Pantau Terus Kesehatan Habibie

“Namun demikian, di musim kemarau tahun ini, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan soal warga yang kekurangan air bersih itu,” kata dia.

Terkait upaya yang akan dilakukan jajarannya jika terjadi krisis air di masyarakat, yakni memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih. Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi, termasuk dengan PDAM setempat.

“Upaya jangka pendeknya, yakni dengan mendistribusikan air bersih ke daerah yang kesulitan air bersih tersebut,” ucap dia.

Wibi menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menyebar imbauan ke masing-masing kecamatan. Jadi, jika di wilayah mereka terjadi kekurangan air diminta untuk segera melapor. Supaya, pihaknya bisa secepatnya kirim bantuan air bersih.

Baca Juga:  Lakukan Makar, Jubir BPN Lieus Ditangkap Polisi

“Jika sudah ada kasus kekeringan, terutama sumur warga mengering, biasanya sudah banyak laporan melalui sms center. Alhamdulillah, hingga akhir bulan kemarin belum ada,”tambah imbuhnya.

Dia berharap, ‎solusi jangka pendek berupa bantuan air bersih ini air bisa sedikit membantu meringankan kesulitan warga. Terutama, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Seperti, untuk memasak, minum, dan mencuci.

“Jadi, warga tak perlu khawatir kekurangan air bersih saat kemarau ini. Kami siap membantu,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat