Petani di Garut Diminta Ikut AUTP

JABARNEWS | GARUT – Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menginstruksikan kepada para petani untuk ikut Asuransi Usaha Tanaman Pangan (AUTP) guna mencegah kerugian lebih besar ketika tanamannya terjadi gagal panen yang disebabkan berbagai masalah seperti dilanda kekeringan akibat musim kemarau.

“Kami sudah mengarahkan petani untuk mengikuti asuransi tersebut karena sangat membantu petani,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Deni Herdiana kepada wartawan di Garut, Senin (1/7/2019).

Baca Juga:  Herman Suherman Tegaskan Komitmennya Dongkrak IPM Cianjur

Ia mengatakan Dinas Pertanian Garut melibatkan unsur pemerintah kecamatan dan pelaksana teknis di lapangan untuk menyampaikan kepada petani tentang manfaat asuransi tanaman pangan.

Menurut dia, kondisi musim kemarau seringkali menyebabkan tanaman pangan seperti padi dan jenis lainnya gagal panen karena kekurangan air, akibatnya petani mengalami kerugian karena tidak menghasilkan keuntungan dari panen tanamannya.

“Setiap musim kemarau berdampak kekeringan dan selalu mengalami kerugian, untuk itu asuransi merupakan bagian dari solusi yang digulirkan oleh pemerintah,” katanya.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Terus Alamai Peningkatan, Ini Data dari Kemenkes

Ia mengungkapkan, sebagian besar petani di Kabupaten Garut belum ikut serta program asuransi tersebut, padahal biaya iurannya relartif murah yang dibayar setiap panen.

Dia mengatakan baru 40 persen petani di Garut yang ikut program asuransi yang sudah dicanangkan pemerintah pusat itu, sisanya masih diupayakan untuk ikut serta.

“Keuntungan dari asuransi itu jika gagal panen akan diganti 60 persen dari kerugian tersebut dan hal itu bisa meringankan beban petani,” katanya.

Baca Juga:  Cegah Terjadi Air Terjun Dadakan, DPUTR Kota Sukabumi Akan Pasang Saringan di Talang Air Ciaul

Sementara itu, bencana kekeringan akibat musim kemarau sudah mulai melanda sebagian daerah lahan pertanian di wilayah Garut bagian selatan seperti Kecamatan Bungbulang, Cikelet dan Pameungpeuk, sedangkan daerah utara yakni Leuwigoong, Cibatu, dan Cibiuk.

Dinas Pertanian Garut sudah menerjunkan petugas untuk melakukan pendataan lebih lanjut dan mengantisipasinya agar kekeringan tidak meluas di musim kemarau, salah satunya dengan melakukan pompanisasi air. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat