Hal ini mengingat, kekeringan karena dampak musim kemarau mulai mengancam lahan pertanian yang ada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Apalagi, sekitar 7.000 hektare sawah di wilayah tersebut merupakan lahan tadah hujan.
Baca Juga:
Antisipasi Dampak Kekeringan, Program Ini Jadi Strategi Pemkab Purwakarta
Kemarau dan Pandemi Covid-19 Jadi Berkah Bagi Pengrajin Layang-Layang
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan mengatakan, hasil inventarisasi jajarannya, saat ini sumber mata air untuk mengairi persawahan mulai mengalami penyusutan. Apalagi, di wilayah tadah hujan.
“Makanya, di musim kering ini kami menyarankan supaya petani beralih menjadi menanam palawija. Karena, jika dipaksakan menanam padi, hasilnya khawatir tidak bisa maksimal,” ujar Agus, Selasa (2/7/2019).
Agus menjelaskan, saat ini tanaman palawija yang paling disarankan yaitu jenis jagung dan kedelai. Dia menilai, untuk jagung, sejauh ini geliat petani sudah menunjukan tren yang positif.
Halaman selanjutnya 1 2