Antisipasi Kekurangan Air Bersih, Ini yang Dilakukan Camat Cibatu

JABARNEWS | PURWAKARTA – Masuk dalam daftar 10 kecamatan daerah rawan kekeringan, pemerintah Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, melakukan pendataan terhadap warga yang rawan kekurangan air bersih dampak dari musim kemarau ini.

Menurut, Camat Cibatu, Rustaman Arifin, nantinya warga yang membutuhkan bantuan akan dijamin oleh Pemkab Purwakarta, melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gapura Tirta Rahayu, untuk mendapatkan air bersih.

“Untuk sementara air sumur warga masih ada sehingga belum membutuhkan bantuan dari pemerintah. Dan juga masyarakat Cibatu belum ada yang melaporkan soal kekeringan,” kata Rustam, sapaan karibnya, Selasa (2/7/2019).

Baca Juga:  Lagi, ACT, Madina Quran dan PWI Kota Bandung Berbagi Quran Gratis ke Santri  

Untuk mengantisipasi warga kekurangan air bersih, ia menambahkan, pihaknya melakukan langkah dini dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa setempat yang rawan terkena kekeringan.

“Petugas gabungan dari kecamatan dan desa akan melakukan pendataan dengan pengecekan langsung ke sumur rumah warga, sekolah, tempat ibadah dan kantor pemerintahan serta fasilitas umum atau sosial lainnya,” ungkap Rustam.

Baca Juga:  Diduga Pengedar Narkoba, Seorang Pria di Pematangsiantar Ditangkap Polisi

Untuk sementara, kata dia, diketahui kondisi air masih mencukupi. Meski begitu, kekhawatiran kekurangan air bersih tetap ada, mengingat kondisi cuaca sekarang sudah masuk kemarau.

“Kondisi sekarang stok air di sumur warga masih ada dan belum ada pengajuan permohonan bantuan air bersih dari warga. Tapi Pemerintah Kecamatan Cibatu tetap siap apabila warga membutuhkan karena memang bantuan air bersih sudah dijamin oleh Pemkab Purwakarta,” ujarnya.

Lanjut Rustam, warga sudah diminta untuk selalu berkoordinasi dengan petugas ditingkat desa setempat berkaitan dengan kondisi stok air bersih. Penggunaan juga diminta untuk lebih dihemat mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Baca Juga:  Di Subang, 400 Pasutri Bercerai Tiap Bulan

“Memang kondisi sekarang sudah kering karena kemarau. Dampak kekeringan paling terasa justru terjadi di lahan pertanian karena mengandalkan hujan. Namun untuk lahan pertanian sudah di tindak lanjuti oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu,” imbuhnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat