Gubernur Jabar Minta 23 Dansektor Citarum Fokus Penanganan Sampah

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar rapat dengan 23 Komandan Sektor (Dansektor) Citarum Harum membahas progres revitalisasi Sungai Citarum. Terungkap laporan dari tiap sektor, meskipun volumenya sudah menurun, namun sampah masih menjadi permasalahan utama.

“Laporan dari tiap sektor, meskipun volumenya sudah menurun, namun sampah masih menjadi permasalahan utama. Yakni penumpukan masih ada, makanya kita rapatkan ini, salah satunya supaya sebulan sekali kita meng-update kegiatan Citarum ini sampai mana dari tiap sektornya,” ujar Emil usai Rapat Koordinasi Revitalisasi DAS Citarum di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/7/2019).

Baca Juga:  Resmi Ditutup, Pendaftar Capim KPK Capai 384 Orang

Menurut Gubernur, walaupun bantuan anggaran dari Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun baru akan diterima pada Januari 2020, namun penanganan sungai terpanjang di Jawa Barat ini tidak akan pernah berhenti.

“Dana dari Bank Dunia itu kan baru cair Januari 2020, sambil kita lakukan perencanaan dan penanganan Citarum masih terus berlanjut. Kemarin kan TNI-Polri fokus dulu di Pilpres,” tutur Emil.

Kepada para Dansektor, Emil selaku Komandan Satgas Citarum mengingatkan bahwa pada musim kemarau revitalisasi akan fokus mengeruk sungai untuk mengurangi banjir di musim hujan.

Baca Juga:  DKM Al Iklas Gelar Kegiatan Sosial

“Mumpung musim kemarau kita akan genjot pengerukan di sejumlah sektor untuk mengurangi banjir saat hujan,” katanya.

Selain itu, rampungnya Terowongan Nanjung juga diyakininya akan mengurangi sumbatan air penyebab banjir. Progres pembangunan terowongan sepanjang 230 meter saat ini sudah mencapai 80 persen dan ditarget rampung November 2019.

“Saya laporkan juga Terowongan Nanjung sudah 80 persen kalau tidak ada halangan November 2019 selesai. Sehingga di bulan itu digunakan untuk mengurangi lambatnya aliran air yang menyebabkan banjir,” kata Emil.

Baca Juga:  Bima Arya: Saat Ini ada 263 Orang Tracer di 25 Puskesmas di Kota Bogor

Ia menambahkan, pembangunan danau retensi seluas enam hektare di Kecamatan Andir juga akan dipercepat, dimana saat ini administrasi untuk pembebasan lahan hampir tuntas.

“Kalau administrasinya selesai maka pembebasan lahan untuk danau retensi seluas enam hektare di Andir akan kami eksekusi segera,” pungkas Emil. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat