Hal ini dikatakan anggota DPR RI dari PKS, Nurhasan Zaidi, saat diwawancarai usai menghadiri acara milad PKS ke-21 sekaligus halal bihalal di gedung Graha Sindangkasih-Majalengka, Minggu (7/7/2019).
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Bertanya Ada Beras Impor Vietnam Pada Kementan, Mau Bunuh Petani?
Polemik Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin Covid-19, TB Hasanuddin: Bukan Suara Fraksi PDIP
"Soal penamaan bandara ini sudah banyak yang masuk ke pusat. Sejumlah kalangan mengusulkan nama pahlawan. Diantaranya yang paling banyak adalah, agar BIJB dinamai dengan Abdul Halim, karena merupakan sosok pahlawan yang berasal dari Majalengka," katanya.
Nurhasan menambahkan, akan tetapi pemerintah pusat tidak bisa begitu saja memutuskan soal nama untuk BIJB Kertajati, karena hingga saat ini belum ada kesepakatan bersama di unsur DPRD Kabupaten Majalengka.
"Itu harusnya disepakati dulu di tingkat DPRD Majalengka. Jika sudah ada kesepakatan itu, baru pemerintah pusat bisa memutuskan. Dan nama bandara harus beraroma nama pahlawan, karena di semua provinsi seluruh Indonesia, semuanya berlaku nama pahlawan setempat," tandasnya.
Halaman selanjutnya 1 2