Jelang Duel “El Clasico” Indonesia, Harapan Robert Untuk Bobotoh dan Jakmania

JABARNEWS | BANDUNG – Pekan kedelapan Liga 1 2019 akan diramaikan dengan pertarungan antara Persija Jakarta dengan Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Duel ini memang selalu menyita perhatian publik sepak bola Indonesia. Pertarungan dua tim besar di Indonesia yang punya sejarah dan prestasi di kancah sepak bola nasional. Rivalitas antara Persija dan Persib sudah berlangsung lama membuat laga tersebut pun dijuluki el clasico Indonesia.

Suporter Persib, Bobotoh dan The Jakmania, pendukung Pesija Jakarta bertahun-tahun berkonflik bahkan hingga memakan banyak korban jiwa. Terakhir, seorang pendukung Persija, Haringga Sirila tewas secara mengenaskan karena dikeroyok oleh oknum bobotoh.

Baca Juga:  TKP Bus Kramat DJati Dianggap Warga Tenjolaya Sebagai Jalur Mistis

Pelatih Persib, Robert Alberts, enggan berlebihan memaknai bentrokan timnya dengan Persija “Ini sesuatu yang menurut saya menjadi isu penting. Karena semua selalu bicara soal ini di Indonesia bahwa hubungan klub ini dengan klub lain bagus atau buruk begitu pun suporternya.

“Seharusnya suporter berteman dengan kelompok suporter lain, maaf saya harus katakan itu. Sepakbola tetaplah sepakbola, kami tidak bisa membenci klub lain yang pemainnnya sama-sama membela tim nasional yang sama dan semua suporter di Indonesia seharusnya mendukung tim nasionalnya sehingga mereka menjadi satu,” jelas Robert, Minggu (7/7/2019).

Baca Juga:  Setahun Terakhir, Kejari Bandung Tangkap Buronan Bebagai Kasus Korupsi

Pelatih berpaspor Belanda ini menyebut bahwa sepak bola profesional harus dimulai dari suporter yang tak membenci satu sama lain. Kedua pendukung harus menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati.

“Menurut saya ini harus dimulai dan menjadi proses menjadi sepakbola yang profesional. Karena suporter yang profesional mereka tidak membenci tim lain, harus saling mendukung dan menyambut baik satu sama lain. Seperti halnya saya kepada teman, saya tentu akan menyambutnya, saya tidak akan menolak dia untuk datang ke rumah saya,” katanya.

Dia berharap proses kearah suporter profesional harus bisa dimulai sejak sekarang. Suporter harus bisa lebih sadar dalam mendukung tim kesayangannya tanpa membenci klub lain.

Baca Juga:  20 Persen Kecelakaan Meninggal Usia 17-35 Tahun‎, Polres Rangkul Remaja

“Proses itu harus dimulai sekarang dan suporter bisa lebih sadar untuk mendukung tim kebangaannya tanpa harus membenci klub lain. Itu bukan bagian cara fans mendukung dalam sepakbola. Jadi bagi kami pertandingan hanya dilakukan di dalam lapangan dengan dukungan fantastis dari suporter di Indonesia, kami harus belajar dan menghormati semuanya. Dan pertandingan juga akan menjadi gelaran yang lebih baik, dampaknya akan muncul pada tim nasional karena semua mendukung sepakbolanya,” tuntas Robert. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat