Dampak Musim Kemarau Berpengaruh Pada Harga Sayuran di Garut

JABARNEWS | GARUT – Seiring dengan berlangsungnya kemarau kali ini membuat sulitnya mendapat pasokan air. Kondisi tersebut, berdampak pada menurunnya hasil produksi produksi sejumlah sayuran yang dijual di Pasar Induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, turun karena hasil panen dari petani berkurang menyusul musim kemarau yang akhirnya berpengaruh pada harga jual di pasaran menjadi naik.

“Karena musim kemarau menyebabkan pasokan turun, dampaknya harga jual jadi naik,” kata Suhartono salah satu distributor sayuran di Pasar Induk Guntur Garut, Selasa (9/7/2019).

Ia menuturkan, sejumlah sayuran yang biasa dipasok dari petani lokal Garut terjadi penurunan sejak musim kemarau, sedangkan kebutuhan pasar atau pembeli terjadi peningkatan bersamaan dengan banyaknya kegiatan acara syukuran ibadah haji.

Baca Juga:  Jelang Malam Tahun Baru, Polres Cirebon Kota Lakukan Razia Narkoba

Salah satu jenis sayuran yang harganya naik, kata dia, yaitu berbagai macam cabai seperti cabai rawit dari semula Rp15.000 menjadi Rp30.000 per kilogram, kemudian cabai rawit inul dari Rp20.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.

Jenis cabai lainnya, lanjut dia, seperti cabai tanjung dari Rp25.000 menjadi Rp55.000 per kilogram dan yang paling tinggi kenaikannya cabai merah yang saat ini mencapai Rp70.000 dari harga normal Rp25.000 per kilogram.

Baca Juga:  Rektor IKOPIN: Inovasi, Dukungan Kebijakan Politik dan Perbanyak Latihan, Kunci Koperasi Jadi Mandiri

“Jenis cabai naik sejak dua minggu terakhir, kenaikan harga ini lantaran pasokan cabai ke pasaran berkurang sehingga para pedagang sayuran hanya mengandalkan cabai dari petani lokal,” katanya.

Menurut dia, terbatasnya pasokan dan kenaikan harga jual itu akan terus terjadi hingga memasuki musim penghujan atau saat petani dari daerah pemasok mulai panen raya.

“Diperkirakan harga cabai ini akan terus berlangsung naik hingga nanti memasuki musim penghujan,” katanya.

Pedagang sayuran lainnya di Pasar Induk Guntur Garut, Undang mengatakan, selain cabai, jenis sayuran lainnya seperti salad dan leunca yang biasa hanya Rp3.000 kini menjadi Rp20.000 per kilogram.

Baca Juga:  Banggar DPRD Jabar Ingatkan Direksi Bank BJB Soal Program Pro Rakyat, Masalahnya?

“Sayuran jenis terong, buncis dan jenis kacang kacangan lainnya juga mengalami kenaikan,” kata Undang.

Seorang pembeli asal Kecamatan Banyuresmi, Surtini mengeluhkan naiknya harga sayuran, terutama harga cabai yang kenaikannya cukup tinggi, akibatnya harus mengeluarkan uang belanja lebih besar lagi.

“Harga sayuran membuat biaya pengeluaran untuk memasak sehari-sehari jadi naik, saya berharap harga cabai bisa kembali normal,” pungkasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat