Sering Sedekah, Tukang Es Cuing Asal Mirat Bisa Berangkat Haji

JABARNEWS | MAJALENGKA – Jika ada niat, apapun bisa dilakukan. Begitulah mungkin pesan dari Supardi (58), tukang es cuing‎ keliling asal Desa Mirat Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Saya berangkat pada gelombang dua, akhir Juli ini. Saya bahagia sekali. Karena impian ini sudah lama, dan saya menabung rutin perbulan, kadang satu juta, kadang 300 ribu, sedapatnya rezeki saya.” ungkapnya, kepada Jabarnews.com, saat ditemui di alun-alun Sutawangi Kecamatan Jatiwangi, Rabu (10/7/2019).

Baca Juga:  Kadisdukcapil Cirebon, Optimis Rekam KTP-el Tercapai

Supardi awalnya ditetapkan berangkat pada tahun 2024‎. Namun, entah karena faktor apa, tiba-tiba beberapa bulan ke belakang, ia mendapatkan informasi resmi berangkat tahun ini pada gelombang dua, bersama istrinya.

“Sewaktu mendaftar berangkat haji tahun 2012 lalu, menurut panitia, saya harus berangkat pada tahun 2024. Tapi karena sudah niat, Alhamdulilah saya berangkat tahun ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ini Amanat Sekda Jabar Untuk Plh Walikota Bandung

Pria yang akrab dipanggil Pardi ini menjelaskan, bahwa penghasilannya sebagai tukang es cuing terkadang tak menentu, antara Rp. 150 sampai 300 ribu perhari. Tetapi, meski penghasilan jualannya tak seberapa, ia tetap rajin sodaqoh dan menabung ke bank, serta tidak melupakan untuk berpuasa Senin-Kamis dan puasa selang sehari.

“Kuncinya tetap sodaqoh, saya sering menggratiskan es cuing ini kepada pegawai kasar atau kuli yang sedang membangun masjid. Saya senang saja. Bahkan, saya pernah menggratiskan semuanya sewaktu pembangunan satu masjid‎, lupa lagi saya wilayah mananya,” tandasnya.

Baca Juga:  Korban Selamat Laka Maut Cipularang: Terima Kasih Polres Purwakarta

‎Sementara itu, Kepala Kemenag Majalengka, Yayat Hidayat mengatakan jumlah calon jemaah haji yang berangkat tahun ini mencapai 1.900 orang, berasal dari berbagi kalangan profesi, pengusaha dan pejabat.

“Termasuk pedagang biasa juga ada. Intinya animo masyarakat untuk menunaikan ibadah ke tanah suci masih banyak,” ujarnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat