Ini Daftar Sembilan Prioritas Pembangunan Jawa Barat di Tahun 2020

JABARNEWS | KUNINGAN – Demi mengakselerasi Jawa Barat Juara Lahir Batin, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat kembali menggelar Kopdar (Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) untuk Triwulan II 2019. Kopdar kali ini digelar di Resort Prima Sangkanhurip, Jl. Raya Panawuan No.121, Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7/2019).

Dalam Kopdar kali ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang didampingi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, memaparkan sejumlah prioritas pembangunan yang akan dilakukan Jawa Barat pada 2020. Ada sembilan prioritas pembangunan, yakni

Akses pendidikan untuk semua.

Salah satunya, mulai tahun depan uang SPP untuk SMA/SMK di seluruh Jawa Barat akan digratiskan.

Desentralisasi layanan kesehatan.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa Pemdaprov Jawa Barat akan memaksimalkan program Layad Rawat.

“Kami juga ada rencana dengan bentuk investasi membangun Rumah Sakit Kelas C dan Kelas B. Saya tunggu proposal dari Kabupaten/Kota. Minimal sudah ada sepuluh proyek kita sudah siapkan, lokasi terserah tinggal diajukan. Khususnya, untuk daerah yang rasio rumah sakitnya masih kecil,” ucapnya.

Pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi.

Salah satu hal yang ditekankan Emil terkait optimalisasi program One Pesantren One Product (OPOP).

Pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata.

Menurut Bank Indonesia, yang akan menolong ekonomi Jawa Barat adalah pariwisata. Maka itu, Emil mengatakan pihaknya akan mengembangkan potensi sektor pariwisata Jawa Barat.

Baca Juga:  DPRD Jabar: BIJB Sekarang Mirip Studio Besar, Ini Sangat Ironis

“Pariwisata akan kita maksimalkan melalui tiga tipe pengembangan, yaitu: Perbaikan akses, penyempurnaan destinasi, dan membuat kawasan ekonomi khusus (KEK). Dalam lima tahun carikan di wilayah masing-masing seluas 200 hektar. Saya ingin satu Kabupaten/Kota punya satu KEK,” katanya.

Pendidikan agama dan tempat ibadah juara.

Pemdaprov Jawa Barat bersama DPRD Jawa Barat saat ini tengah membahas peraturan daerah tentang pendidikan keagamaan, diantaranya membahas tentang pesantren.

“Kami juga mengharapkan kita akan makin religius, program Maghrib Mengaji, Shubuh Berjamaah yang ditelandankan oleh kepemimpinan daerahnya,” ucap Emil.

Infrastruktur konektivitas wilayah.

Emil menjelaskan bahwa Pemdprov Jawa Barat memiliki kantor Badan Penghubung (Banhub) di Jakarta. Kantor ini bisa dimanfaatkan oleh Kabupaten/Kota untuk berbagai kegiatan, salah satunya di kantor Banhub akan ada tim pelobi yang akan membantu Pemda Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk melobi pemerintah pusat melalui Kementerian/Lembaga agar mendapatkan proyek infrastruktur strategis.

Selain itu, pada kesempatan ini, Emil juga menjelaskan terkait program Kredit Indah (Infrastruktur Daerah). Pemda Kabupaten/Kota di Jawa Barat bisa memanfaatkan kredit ini bekerja sama dengan Bank bjb.

Gerakan membangun desa.

Ketimpangan masih jadi permasalahan di Jawa Barat. Emil mengajak Pemda Kabupaten/Kota untuk membangun urusan desa secara bersama-sama.

Baca Juga:  TKI Asal Indramayu Meninggal Di Tiongkok

“Mari kita keroyok sama-sama urusan desa. Sekarang status desa di Jabar, desa yang tadinya berkembang jadi desa maju ada sekitar 500 desa,” ucapnya. “Jadi, kita akan fokus di desa,” lanjut Emil.

Subsidi gratis Golekmah (Golongan Ekonomi Lemah).

Subsidi ini diberikan untuk pelayanan kesehatan kepada warga kurang mampu, sekolah gratis bagi warga kurang mampu, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), beasiswa perguruan tinggi bagi warga kurang mampu, buruh juara, dan sembako gratis.

Inovasi pelayanan publik dan penataan daerah.

Emil menuturkan bahwa pihaknya ingin semua Kabupaten/Kota di Jawa Barat harus full digital dalam kegiatan pemerintahannya. Salah satu hal yang dia tekankan, yaitu penggunaan e-Budgeting yang dinilainya akan lebih bisa menghemat penggunaan anggaran.

“Kemudian, kita punya program remunerasi pekerja. Jadi, ASN ini yang rajin amplopnya tebal dan yang tidak rajin amplopnya tipis,” katanya.

Sebagai tuan rumah, Bupati Kuningan Acep Purnama menyambut baik penyelenggaraan Kopdar di wilayahnya. Melalui Kopdar, lanjut Acep, Pemda Kabupaten/Kota di Jawa Barat bisa mengusulkan beberapa program yang akan dilaksanakan di daerahnya. Terutama terkait rencana pembangunan strategis untuk akselerasi visi misi Jabar Juara Lahir Batin.

“Insyaallah akan ada pemaparan RKPD Jawa Barat, sehingga kita bisa menyiapkan diri untuk menyusun alternatif berbagai program di kabupaten/kota,” ucap Acep.

Baca Juga:  Ban Pecah, Mobil Grand Max Tabrak Pembatas Jalan Tol Serdang Bedagai

Bupati Kuningan, Acep Purnama berharap ada peran dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk solusi penyelesaian masalah yang ada di Kabupaten/Kota.

Turut hadir Bupati Bandung, Bupati Cianjur, Bupati Bandung Barat, Bupati Kuningan, Bupati Ciamis, Plt. Bupati Cirebon, Bupati Pangandaran, Bupati Purwakarta, Bupati Majalengka, Bupati Tasikmalaya, Bupati Sumedang, Bupati Bogor, Wali Kota Cirebon, Wali Kota Bandung, Wali Kota Sukabumi, Wali Kota Banjar, Wali Kota Depok, Wali Kota Tasikmayala, dan Wali Kota Cimahi.

Kemudian, Wakil Bupati Subang, Wakil Bupati Garut, Wakil Bupati Karawang, dan Wakil Wali Kota Bogor. Sementara daerah yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), yakni Sekda Kota Bekasi, Sekda Kabupaten Bekasi, Sekda Kabupaten Sukabumi, dan Sekda Kabupaten Indramayu.

Kopdar sendiri merupakan program inovasi dan tradisi baru yang dilakukan oleh Pemdaprov Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.

Kopdar dimaksudkan untuk mengintensifkan komunikasi dan silaturahmi antara Gubernur dengan Bupati/Wali Kota, serta para penyelenggara pemerintahan daerah lainnya secara berkala dan berkelanjutan. Tujuannya, untuk menciptakan hubungan dan tata kelola pemerintahan yang sinergi antara Pemdaprov Jawa Barat dengan pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat