Kemendesa Dorong Peran LKD Peduli Sungai Citarum

JABARNEWS | KAB.BANDUNG – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Republik Indonesia, ikut turun tangan meminimalisir pencemaran lingkungan terhadap Sungai Citarum di Provinsi Jawa Barat.

Melalui penguatan dan peran aktif Lembaga Kemasyakatan Desa (LKD) yang ada di wilayah Jawa Barat, Kemendesa berharap dampak pencemaran Citarum dapat terkontrol.

Dalam mendorong peran LKD, Kemendesa menggelar pertemuan dengan LKD-LKD di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tidak hanya LKD, para kepala desa dan pendamping desa juga diundang. Pertemuan dikemas dalam bentuk “Penguatan LKD Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan”.

LKD dan kepala desa diprioritaskan hadir. Terutama bagi desa yang terletak di daerah aliran sungai (DAS). Saat ini pencemaran Sungai Citarum telah menjadi perhatian dunia, karena pada 2007 silam masuk kategori tingkat ketercemaran tertinggi di dunia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bandung, H. Tata Irawan Subandi mengakui bahwa keberadaan Sungai Citarum sudah menjadi identitas masyarakat Bandung.

Baca Juga:  Jangan Anggap Sepele, Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Menahan Kentut

Bicara Citarum, pastinya bicara tentang Bandung dan Jawa Barat secara umum. Untuk itu, Tata Irawan mengajak seluruh pihak termasuk LKD, bersama-sama melakukan upaya mencegah pencemaran Sungai Citarum.

“Kami di daerah sudah berusaha semaksimal mungkin, bagaimana pengelolaan Citarum lebih baik. Pengelolaan yang modelnya terintegrasi. Selama ini sudah berjalan,” kata Kadis PMD Kabupaten Bandung, H Tata Irawan Subandi, saat didaulat membuka kegiatan Penguatan LKD Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Kamis (11/7/2019).

Kadis mengungkapkan, selain pencemaran, Citarum juga memberi dampak banjir. Ada 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung menjadi langganan banjir Citarum di musim penghujan. Masyarakat terdampak banjir sangat mengeluhkan kondisi ini.

“Kita mesti menerapkan gaya hidup bersahabat dengan alam. Alam jangan dirusak. Karena cepat atau lambat, dampaknya pasti ada,” ujarnya.

Baca Juga:  Pembobol ATM Babak Belur Dihajar Massa

Desa-desa di Kabupaten Bandung diimbau supaya program dan kegiatan pembagunannya tidak melupakan aspek lingkungan. Apalagi saat ini, rata-rata jumlah APBDes setiap desa berkisar Rp.2 hingga Rp.3 miliar per tahun. Terutama pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan di desa masing-masing, para Kades dan LKD diminta memperhatikan dengan serius.

“Sampah rumah tangga mesti dikelola. Selain pemukiman menjadi bersih, juga mendatangkan rupiah. Lingkungan tempat tinggal pun sehat. Efek domino yang positif beginilah kita rangsang di desa-desa yang berada DAS Citarum,” kata Tata Irawan didampingi Kasubdit KMD Ditjen PPMD Kemendesa Andrey Ikhsan Lubis mewakili Dirjen menghadiri pembukaan.

Pemkab Bandung, lanjut Kadis PMD, sudah mengalokasikan dana pengelolaan sampah rumah tangga warga. Nama programnya raksa desa. Melalui program ini lingkungan menjadi bersih dan sehat, Citarum juga tidak menjadi sasaran tempat pembuangan sampah rumah tangga.

Baca Juga:  Dirjen PPKTrans Aisyah Gamawati Temani Komisi V Sapa Transmigran di Bulungan

Beberapa program berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam memproteksi pencemaran Citarum, juga telah dilakukan Pemkab Bandung. Seperti pembuatan septic tank (pembuangan tinja) komunal dari rumah-rumah warga, dan kegiatan penghijauan lingkungan.

“Ini semua kita lakukan agar Kabupaten Bandung bebas sampah di 2020 terwujud,” tuturnya.

Di akhir sambutannya, Kadis PMD Bandung berterima kasih kepada Direktorat Jenderal PPMD Kemendesa RI, karena telah memfasilitasi kegiatan tersebut dengan jajaran LKD dan kades. Pemkab Bandung meyakini peran aktif LKD dalam mendorong pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan sangat berpengaruh.

Selama ini, aku kadis, LKD sebagai mitra kerja pemerintah desa dan BPD cukup berperan dalam memberi masukan dan saran dalam perencanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Semoga ke depan, masih ada lagi model kegiatan penguatan seperti ini. Kami berterima kasih kepada jajaran Ditjen PPMD Kemendesa,” ujarnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat