Sekda Jabar: Benchmark Pemprov Jabar Nomor Satu di Asia Tenggara

JABARNEWS | BANDUNG – Untuk mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan tolak ukur (benchmark) Pemprov Jawa Barat bukan lagi terbaik dari 33 provinsi di Indonesia, tapi nomor satu di Asia Tenggara.

“Apabila kita ingin capai ke arah sana, maka mutlak harus dilakukan perbaikan tata kelola kepegawaian,” kata Sekda Iwa Karniwa, saat memberi motivasi kepada para aparatur sipil (ASN) saat membuka Rapat Koordinasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jabar Tahun 2019, di Kota Cirebon, (11/7/2019).

Menurut Iwa, tata kelola kepegawaian yang sedang didorong saat ini adalah sistem birokrasi yang mengedepankan merit system.

Baca Juga:  Kuy Ah, Nachos Italia Ala Warlaman Cafe

Melalui sistem yang berorientasi kinerja dan prestasi, maka pimpinan akan mudah menyaring ASN berkualitas baik secara jenjang karier dan kompetensi.

Iwa merujuk kepada pelantikan pejabat eselon III di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/7) oleh Gubernur Jawa Barat yang menurutnya hasil penilaian berdasarkan merit system.

“Itu udah menggunakan, paling tidak sudah mendekati merit ya. Karena pola-pola yang digunakan adalah ada tiga penilaian,” kata dia.

Pertama, penilaian sesuai dengan peraturan gubernur dan peraturan yang lebih tinggi. Kedua adalah hasil peer review, dan ketiga adalah hasil penilaian kompetensi.

“Sehingga diharapkan dengan hasil ini kinerjanya menjadi lebih baik,” kata Iwa.

Baca Juga:  Masyarakat di Kota Depok Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Menurut Iwa, Birokrasi 3.0 sebenarnya masih dapat ditingkatkan menjadi Birokrasi 4.0 dan jika sudah demikian, maka rekrutmen pejabat melalui lelang terbuka sudah tidak diperlukan lagi melainkan sudah bersifat talentfull.

Sehingga orang-orang yang dibutuhkan tinggal bagaimana ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kapasitas dan juga passion.

“Itulah yang akan menolong untuk bisa duduk di salah satu posisi, jadi tanpa itu mereka tidak akan mungkin bisa,” kata Iwa.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat Yerry Yanuar menjelaskan, Rakor Badan Kepegawaian Daerah se-Jabar bertujuan meningkatkan koordinasi, singkronisasi dan pemahamam manajemen pengelolaan di bidang kepegawaian.

Selain itu rakor untuk inventarisasi, identifikasi, dan diskusi berbagai permasalahan, isu-isu strategis, serta perencanaan pada bidang kepegawaian.

Baca Juga:  Duh, Ratusan Santri dan Pengurus Ponpes di Indramayu Terpapar Covid-19

Rakor tingkat Jabar ini diikuti para kepala badan kepegawaian daerah dan badan pengembangan SDM kabupaten/kota, sekretaris dan kasubag pemberdayaan kepegawaian.

Rakor digelar 11 – 12 Juli 2019 dengan menyajikan tujuh materi, yakni perencanaan kebutuhan pegawai lima tahun mendatang, standardisasi dan pengembangan kompetensi ASN, standardisasi pengukuran kinerja sesuai PP 30/ 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS.

Materi lain, integrasi database ASN dalam sistem informasi, sistem informasi penilaian mandiri, HRD berbasis teknologi informasi, serta berbagai masalah kepegawaian aktual di Jabar. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat