Kontingen UIN SGD Bandung Targetkan Juara di Pionir IX

JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam akan menggelar Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX 2019 pada 15 hingga 24 Juli 2019 mendatang. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur yang tahun ini bertindak sebagai tuan rumah.

Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., berpesan kepada 151 peserta kontingen Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) se-Indonesia untuk meluruskan niat karena Allah, ikuti segala proses perlombaan sesuai aturan, tatacara, dan mengedepankan akhlak karim dalam meraih target sebagai juara sesuai ridho Allah.

Acara penglepasan keberangkatan peserta kontingen terdiri atas 108 atlet, 43 official, pelatihan dan pendamping. Diawali dengan melaksanakan shalat Magrib dan Isya berjamaah dipimpin H. Abdul Mujib, S.Ag., M.Ag., yang berlangsung di Mesjid Iqomah, Kampus I, Jalan A.H. Nasution 105 Kota Bandung, Sabtu (13/7/2019) malam.

Pionir merupakan ajang kompetisi keilmuan, olahraga, seni, dan riset tingkat nasional bagi mahasiswa PTKIN yang diselenggarakan dua tahun sekali. Kegiatan ini untuk mencari mahasiswa unggul, baik dalam prestasi akademik maupun keolahragaan dan seni.

Baca Juga:  Gempa Sesar Garsela Intai Garut, Rudy Gunawan: Kami Tidak Mau Menakut-nakuti

“Saya titip kepada seluruh kontingen yang akan berlaga pada Pionir IX di UIN SGD untuk tiga hal. Pertama, luruskan niat. Semuanya dalam rangka ibadah kepada Allah. Segala sesuatu itu bergantung niat. Jadikanlah olahraga ini dalam kerangka ibadah. Misalkan saat pertandingan futsal berlangsung dan berhasil memasukkan gol, tidak menyebutkan kata-kata kotor, tapi keluarlah ucapan alhamdulillah sambil melakukan sujud syukur sebagai cerminan dari akhlak karimah. Perilaku ini sesuai prinsip Wahyu Memandu Ilmu dalam bingkai akhlak karimah,” tegas Rektor, didampingi Kepala Bagian Kemahasiswaan, Wawan Gunawan, M.M. dan Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Asep Supriadin, S.Si., M.Si.

“Dengan niat karena Allah dalam beribadah ini, kita jadikan Pionir ini sebagai ajang syiar dakwah Islam di lingkungan PTKIN,” paparnya.

Ke dua, lanjutnya, untuk meraih target sebagai juara harus ditanamkan niat mencari keridhoan Allah. Dalam setiap pertandingan untuk berkompetisi harus diikuti dengan cara ikhtiar lahir dan batin. Latihannya harus bagus, doanya mesti bagus supaya mendapatkan hasil, prestasi yang membanggakan.

Baca Juga:  Indonesia Delegasi Dua Anak, Usung Isu Perdamaian di ACF 2018

“Oleh karena itu, untuk mengawali setiap acara harus dimulai dengan berdoa yang dipimpin langsung oleh tim pendamping. Kalau perlu, shalat yang sunah tidak ditinggalkan, malahan harus ditingkatkan dengan melakukan shalat tahajud,” ujarnya.

Ke tiga, masih kata Rektor, dalam meraih target sebagai juara harus mengedepankan cara yang sesuai aturan kompetisi Pionir, sehingga segala sesuatunya bernilai dan menjadi Ibadah.

“Saya tidak ingin ada cerita kita menang dengan cara yang tidak sesuai. Mari kita tanamkan kemenangan dengan cara-cata terhormat, elegan, sehingga ada keberkahan di dalamnya,” ujarnya.

Rektor sepakat untuk kontingen Pionir dari UIN SGD Bandung harus mendapatkan prestasi membanggakan. Namun, yang paling penting bermain secara maksimal, mengerahkan semua teknik, taktik, dan strategi disertai usaha, iktiar, akhlak mulia, serta doa yang ikhlas.

“Jangan jadikan beban, tapi bebaskan dan serahkan segala ikhiar lahir dan batin kepada Allah untuk meridhoi segala aktivitas kita, sehingga modal kekuatan ini menjadi pemicu untuk meraih prestasi.Misalkan kita ditakdirkan tidak menjadi juara, tapi tolong, saya titip akhlaknya, sehingga kontingen UIN SGD Bandung menjadi teladan dalam mengedepankan akhlak karim sebagai ajang silaturahmi dan syiar berdakwah di lingkungan PTKIN terwujud,” pungkasnya.

Baca Juga:  Ini Motif Dukun Pengganda Uang di Karawang Bunuh Pasiennya, Ternyata...

Pionir IX UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini akan memperlombakan dan mempertandingkan bidang ilmiah, olahraga, seni, dan riset. Untuk bidang ilmiah meliputi debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, musabaqah makalah Qur’ani (MMQ), dan musabaqah qiraatul kutub (MQK).

Cabang olahraga meliputi futsal, volley ball, tenis meja, bulu tangkis, catur, panjat dinding, takraw, pencak silat, basket, dan karate.

Bidang seni meliputi musabaqah tilawatil Quran (MTQ), musabaqah hifdzil Quran (MHQ), musabaqah syarhil Quran (MSQ), kaligrafi, pop solo islami, desain dan peragaan busana muslim, puitisasi Alquran, dan marawis. Bidang riset meliputi karya tulis dan karya inovatif mahasiswa. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat