Warga Majalengka Sulit Dapatkan Gas Melon

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sebagian warga Majalengka di wilayah Kecamatan Ligung, Sumberjaya, Palasah, Jatiwangi dan beberapa kecamatan lainnya mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Bahan bakar gas untuk kalangan warga kurang mampu ini sudah sepekan sulit didapatkan. Kalaupun ada, gas berbentuk melon ini harganya mencapai Rp.20 ribu sampai Rp. 25 ribu.

Salah seorang warga di wilayah Sumberjaya, Ita (38) mengatakan dirinya sudah mencari gas 3 kilogram itu ke setiap toko atau tempat yang biasanya menjual gas. Namun, sudah dua hari ini ia belum juga mendapatkan.

Baca Juga:  Hore.. 220 PNS Masuk Pensiun Dapat 'Kadeudeuh' dari Pemkab Cirebon

“Tolonglah kalau mau dikirim secepatnya. Kata yang punya toko belum juga dikirim oleh distributor,” ujarnya, Kamis (11/7/2019).

Ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Jatiwangi, Ipah mengeluhkan hal yang sama. Ia sampai meluapkan kekesalannya ke media sosial facebook. Yang kemudian direspon hal serupa oleh warganet.

“Tolong dong, yang punya info tentang adanya gas Melon ini, saya pengen beli. Di wilayah saya sulit sekali mendapatkannya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Keren, Atlet Taekwondo Subang Sabet Juara Tiga Asean

Hal serupa dialami warga Blok Kedung Anyar Desa/Kecamatan Ligung, Santa (38) alias gendut mengatakan gas melon di wilayahnya juga sulit didapatkan.

“Kalaupun ada harganya mencapai Rp.26 ribu per-tabung. Karena butuh, kalau ada warga pasti beli, karena sangat susah dapatnya.” ujarnya.

Sementara warga lainnya, Rudi mengatakan ‎bahwa di wilayahnya untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram harus punya fotokopi KTP. Sementara yang tak punya atau tidak melampirkan fotokopi KTP harganya melonjak hingga 25 per tabung isi ulang.

Baca Juga:  Pedagang Bandung Siap Tidak Berjualan Saat PPKM Asalkan...

“Di wilayah saya untuk mendapatkan gas melon itu harus melampirkan fotokopi KTP. Itupun hanya untuk KTP domisili,” ungkapnya.

Terpisah, berdasarkan penelusuran Jabarnews.com, mayoritas toko yang biasa menjual gas melon, memang hanya ada tabung-tabung kosong. “Masih menunggu kiriman, entah faktor apa, tapi sudah dua hari.” ungkap sejumlah pemilik toko di wilayah Ligung. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat