Muru Indung Cai untuk Menjaga Kelestarian Mata Air

JABARNEWS | PURWAKARTA – Muru Indung Cai (berburu induk air) dalam rangkaian Hari Jadi Purwakarta ke 188 dan Kabupaten Purwakarta ke 51, digelar di Kecamatan Wanayasa.

Menurut Camat Wanayasa, Jaya Pranolo, kegiatan ini salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, juga melestarikan adat budaya leluhur.

“Jadi di Kecamatan Wanayasa itu ada kegiatan namanya Muru Indung Cai. Nah, jadi Muru Indung Cai ini kita mencari mata air yang ada di Kecamatan Wanayasa,” kata Jaya, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Rabu (17/7/2019).

Selama 3 hari, tambah dia, ada 9 mata air yang dipilih dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Wanayasa. Dimana air adalah lambang keberkahan, kesuburun dan kemakmuran, sehingga air harus diperlakukan dengan arif.

Baca Juga:  Volume Sampah di Cianjur Meningkat, Bertambah 210 Ton Per Hari

“Kita mengambil air dari 9 mata air tersebut dan di simpan dalam lodong (tempat air dari bambu). Nah Hari ini (Rabu) nanti sore kita akan bahwa air yang kita ambil dari 9 materi itu ke Pemda Purwakarta dan akan diterima oleh Bupati dan Muspida,” kata Jaya.

Menurutnya, selain sebagai rangkaian hari jadi, dengan kegiatan Muru Indung Cai diharapkan masyarakat Wanayasa khususnya dan masyarakat Purwakarta pada umumnya, yang memiliki mata hati harus dapat menjaga kelestarian mata air di tempatnya masing-masing.

“Sebetulnya tidak hanya itu masyarakat pun harus menjaga hutan, menjaga lingkungannya dan menjaga alamnya sehingga mata air tetap ada dan tetap terlindungi. Sehingga kebutuhan air untuk masyarakat itu terpenuhi dengan adanya mata air ini,” harapnya.

Baca Juga:  Tim Nasional Sahabat Rakyat Indonesia: Bersihkan Hoaks Yang Tersebar Di Kaum Melenial

Jaya menambahkan, kegiatan Muru Indung Cai menjadi penting apabila semua mengerti dan peduli akan makna dan manfaatnya.

“Secara sederhana, air bisa diartikan sebagai sebuah sumber kehidupan dan tanda dari adanya kehidupan. Menjadi sumber kehidupan karena setiap makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Sedangakan sebagai tanda kehidupan mengartikan bahwa di dalam tubuh manusia sebagian besarnya tersusun dari air. Sehingga saat tidak air, maka tidak aka nada kehidupan pada manusia,” ungkapnya.

Dengan begitu, lanjut dia, dapat dipahami bahwa secara garis besar air merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam mendukung segala sisi kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini.

Baca Juga:  Karawang Masih Zona Merah, Satgas Covid-19: Industri Sumbang Terbanyak

“Dengan kegiatan Muru Indung Cai ini kita bisa menjaga kondisi jalur yang bersumber dari mata air agar tetap lancar. Dan ini pun untuk mengajak masyarakat bagaimana pentingnya merawat mata air untuk kehidupan manusia. Tak hanya itu perlu disiapkan program-program pendukung untuk menunjang agar mata air berjalan dan berkesinambungan,” pungkasnya.

Pada kegiatan Muru Indung Cai ini dihadiri Muspika Wanayasa, MUI Kecamatan Wanayasa, aparatur pemerintahan desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, juga masyarakat setempat. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat