Begini Cara Dinkes Indramayu Tekan Angka Stunting

JABARNEWS | INDRAMAYU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu memiliki cara khusus untuk mengatasi stunting di Kabupaten Indramayu. Cara yang terus dilakukan adalah intensifikasi gizi. Mengingat angka penderita stunting di Kabupaten Indramayu lumayan tinggi mencapai 29,9 persen

Selain itu Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, fokus melakukan pendampingan kepada ibu hamil, bayi atau balita dan juga remaja putri untuk persiapan kehamilan, sebagai bagian dari upaya agar bisa menurunkan stunting atau kekerdilan.

“Kami melakukan intervensi spesifik dari remaja putri untuk persiapan kehamilan, pendampingan pelayanan ke ibu hamil serta ke bayi/balita dalam pertumbuhan dan perkembangannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Minggu (21/7/2019).

Baca Juga:  Geger Kasus Pembuhan di Samosir, Seorang Anak Penggal Kepala Ayahnya Sampai Putus

Menurutnya pendampingan kepada remaja terutama yang sudah menikah mejuju kehamilan itu sangat penting, karena bisa mengetahui apa yang harus dilakukan selama masa hamil nantinya.

Tidak hanya itu lanjut Boni, pihaknya juga terus mendampingi ibu hamil dan para balita saat masa pertumbuhan, agar asupan gizi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan.

Baca Juga:  TB Hasanuddin Bantah Tidak Melaporkan Harta Kekayaan Ke KPK

“Kita juga membuat pelatihan ke kader Posyandu untuk pengukuran tinggi dan berat badan yang benar di lapangan dan juga pengadaan alat ukur atau antropometri untuk pendataan stunting,” ujarnya.

Selain itu kata Boni dalam rangka menekankan stunting, pihaknya telah menentukan lokus dan anak stunting di daerah mana saja, agar penanganannya tepat sasaran dan bisa memenuhi taget yang 5 persen di tahun 2020.

Untuk itu, Pemkab Indramayu telah mengumpulkan seluruh stake holder yang terkait guna melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif dalam rangka melakukan komitmen penurunan stunting di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga:  Jenazah Almarhum Roy Korban Tembak KKB Papua Tiba Di Bandung

“Kita juga melakukan inventarisir kegiatan kepada lokus stunting yang ada dan seluruh alokasi kegiatan yang terkait stunting dimasing-masing SKPD terkait di tujukan kepada lokus stunting,” tuturnya.

Pada tahun 2020 mendatang, delapan kecamatan akan menjadi lokus perhatian intervensi kegiatan percepatan stunting.

“Kecamatan tersebut yakni Balongan, Karangampel, Kertasmaya, Krangkeng, Lelea, Lohbener, Pasekan dan Tukdana,” tandasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat