Ini Inovasi Warga Tegalwaru Saat Krisis Air Bersih di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejumlah masyarakat di Kabupaten Purwakarta mengalami krisis air bersih, karena dampak musim kemarau panjang.

Seperti dialami masyarakat Kampung Sindangreret Desa Batu Tumpang Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta misalnya. Mereka telah mengalami krisis air bersih sekitar empat bulan lamanya.

Bahkan masyarakat di kampung itu terpaksa memanfaatkan air keruh di kubangan bekas galian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misal mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

Atas kondisi itu, salah seorang warga setempat berinisiatif membuat inovasi untuk menjernihkan air. Sehingga layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga:  Pelajar Putus Sekolah Tetap Dapat Berinovasi

“Munculnya ide untuk menjernihkan air karena terketuk untuk ikut peduli membantu warga yang kesulitan air bersih,” ujar sang pencetus inovasi penjernih air, Sudar (53), Selasa (23/7/2019).

Alat ini sangat sederhana, karena untuk menyaring kotoran air menggunakan bahan-bahan bekas seperti kain spanduk, umbul-umbul, kaos, busa dan paralon.

Ia menambahkan, cara kerja penjernih air ini cukup sederhana, yaitu air keruh yang menggenang di kubangan disaring terlebih dahulu menggunakan tabung yang telah dililit kain spanduk, kemudian air disedot ke dalam tanki penampung dengan menggunakan mesin pompa, lalu air yang telah bersih disaluran lewat keran air.

Baca Juga:  Kabupaten Garut Terapkan PPKM Level 2, Rudy Gunawan Peringatkan Hal Ini

“Alat ini digunakan untuk menjernihkan air limbah habis cuci dan mandi, sehingga air yang telah dipakai tidak terbuang karena diolah kembali (recycle),” kata pria yang akrab disapa Abah Kolam itu.

Sementara, Kepala Desa Batu Tumpang Dadang Rustiawan mengatakan, masyarakat disini sangat terbantu dengan hadirnya alat penjernih air yang dibuat oleh Abah Kolam. Sehingga saat ini masyarakat bisa menggunakan air yang layak pakai.

“Sangat mengapresiasi dan berterimakasih, karena sekarang warga tidak lagi menggunakan air kotor untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Sekarang warga menggunakan air yang sudah jernih, “ujar Dadang.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Gagas pembangunan Monumen Perjuangan COVID-19

Melihat warganya antusias memanfaatkan air yang sudah jernih tersebut, Dadang mengharapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta memberi bantuan untuk menyiapkan tempat fasilitas umum berupa kamar mandi dan mencuci agar warga lebih nyaman menggunakan tempat tersebut.

“Ini kan tempatnya masih darurat untuk mandi dan mencuci pakaian, termasuk alat penjernihnya hanya bersifat bantuan sementara dari Abah Kolam, untuk menghadapi krisis air bersih kami berharap Pemerintah Purwakarta memberi bantuan,” pungkasnya. (Gin)



Jabar News | Berita Jawa Barat