Untuk Menanggulangi Sampah Mahasiswa KKN Tematik UPI Buatkan LCO

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 33 mahasiswa UPI yang tergabung dalam kelompok KKN Tematik Citarum Harum di Desa Mekarrahayu membantu program satgas (Satuan Tugas) dan Kampung saber (Sabilulungan Bersih). Bantaran Sungai Citarum yang berada di Desa Mekarrahayu kondisinya dapat dikatakan memprihatinkan, bukan hanya sampah namun juga rerumputan turut memenuhi kawasan tersebut.

Tryan Muhammad Ramdhan sebagai ketua KKN Tematik Desa Mekarrahayu mengutarakan “Mahasiswa KKN tematik Citarum Harum harus turut serta dalam program maupun upaya yang berorientasi kepada lingkungan. Kebetulan di Desa Mekarrahayu terdapat beberapa program yang menunjang Citarum Harum”.

Setiap harinya mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti kegiatan satgas (satuan tugas) dan saber (Sabilulungan bersih). Satgas dilaksanakan mulai dari pukul 08.00-12.00 WIB, lalu dilanjut dengan kegiatan sosialisasi Kampung saber pukul 13.00-16.00 WIB. Saat kegiatan satgas mahasiswa bergotong royong untuk membersihkan bantaran Sungai Citarum dari sampah maupun rerumputan liar, sedangkan di kegiatan Kampung Saber, mahasiswa turut bersosialisasi dan membuatkan LCO (Lubang Cerdas Organik) atau biasa dikenal dengan istilah lubang biopori.

Baca Juga:  Agar Tidak Down, Begini Cara Menjaga Mental Saat Melamar Kerja

Pembuatan lubang resapan biopori perlu diterapkan oleh masyarakat sekitar, tujuan utamanya ialah untuk mengurangi dan memanfaatkan keberadaan sampah organik baik untuk resapan air maupun kesuburan tanah secara alami, khususnya di desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Penanggung jawab kegiatan pembuatan LCO di Desa Mekarrahayu ialah Agung Kuswanto, Mahasiswa Pendidikan Kimia UPI angkatan 2017.

Baca Juga:  Pasar Lelo Serdang Bedagai Tidak Punya Izin, Disperindag Minta Pedagang Pindah

“Masyarakat perlu memanfaatkan keberadaan sampah disekitarnya, baik organik maupun non organik. Salah satu upaya yang dapat mengurangi jumlah sampah organik ialah pembuatan lubang resapan biopori, maka dari itu kami memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara sosialisasi pembuatan LCO. Harapan dalam pembuatan LCO ini ialah masyarakat turut serta dalam upaya mengurangi volume sampah dan memanfaatkan sampah yang dihasilkannya secara bijak.” Paparnya saat launching pembuatan LCO.

Baca Juga:  Sinetron Preman Pensiun 6 Akan Tayang Hari Ini, Saksikan Keseruannya Launching di Lapang Tegalega

Pembuatan resapan biopori ini diprakasai oleh habisnya masa kontrak TPA Sari Mukti pada tahun 2020 dan pembuatan TPA Legok Nangka yang masih belum rampung dan siap untuk digunakan. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar, bagaimana alternatif untuk menstabilkan antara volume sampah yang selalu tinggi dengan keberadaan TPA yang belum siap. Atas dasar hal tersebut, mahasiswa UPI bersama Penggiat saber membuat target sebanyak 500 LCO selama 32 hari kedepan. Pembuatan LCO secara resmi dimulai pada hari senin tanggal 18 Juli 2019 pukul 12.00 WIB. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat