Momentum Lebaran, Permintaan Tape Ketan Meningkat

JABARNEWS | KUNINGAN – Membawa oleh-oleh ketika usai berkunjung ke suatu daerah, seperti saat momentum lebaran ini sudah menjadi tradisi masyarakat. Hal tersebut menjadi berkah bagi beberapa usaha yang bergerak di bidang pembuat oleh-oleh.

Seperti halnya dirasakan oleh para pembuat tape ketan di Desa Tarikolot, Kecamatan Ciebureum, Kabupaten Kuningan. Para pembuat tape ketan pun menjadi incaran, terutama bagi para wisatawan dan pemudik yang berasal dari luar kota.

Baca Juga:  Mampukan Kota Bandung Turunkan Angka Prevalensi Stunting? Ini Targetnya

Mereka sibuk membeli tape ketan yang dijual dalam ember hitam untuk dibagikan ke sanak saudara, tetangga serta rekan kerja ketika hendak kembali ke kota perantauan.

Salah satu pengusaha tape ketan, Wayo (60) mengatakan, selama memasuki masa libur lebaran permintaan tape ketan terus meningkat.

“Alhamdulillah lebaran ini permintaan ningkat hampir nyampe 90 persen,” ujar Wayo kepada jabarnews.com, Minggu (9/6/2019).

Baca Juga:  Rawan, Ratusan TPS buat Pilkada 2020 di Kabupaten Bandung

Lanjut Wayo, di hari biasanya, ia hanya mengirim tape ketan ke toko cabang seminggu tiga kali. Namun, pada masa libur lebaran ini, pengiriman dilakukan setiap hari, karena permintaan yang meningkat dan untuk memastikan ketersediaan di toko cabang aman.

“Biasanya semiggu teh tiga kali diangkut buat dikirim ke toko-toko, paling 100 sampai 400 ratus ember, sekarang mah tiap hari, bisa nyampe 100 atau 200 ember seharinya,” imbuh Wayo.

Baca Juga:  Tahura Djuanda Tutup Sementara, Ada 19 Pegawai Positif Covid-19

Sementara itu, Epi (26) pemudik asal Bandung mengatakan, dirinya membeli tape ketan karena menjadi salah satu buah tangan yang kerap ditanyakan oleh rekan kerja sekantor.

“Soalnya tape ketan inikan khas Kuningan, jadi kalau mudik ke Kuningan wajib bawa ini buat oleh-oleh, buat nanti dibagiin ke temen-temen di kantor juga,” ungakpnya. (Mel)

Jabar News | Berita Jawa Barat