Kerusuhan Manokwari Meledak, Buntut Intimidasi Rasisme Mahasiswa Papua

JABARNEWS | MANOKWARI – Pasca pengusiran dan intimidasi oleh berbagai Ormas di Malang Jawa Timur, kepada mahasiswa Papua dan dugaan intimidasi rasisme di Surabaya serta beberapa daerah lainnya berdampak pada aktifitas di Kota Manokwari Papua Barat.

Lalu lintas kendaraan di sejumlah jalan di Kota Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, Senin, pukul 08.00 WIT macet total karena adanya demonstrasi memprotes insiden kekerasan dan pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada 16 Agustus 2019.

Baca Juga:  Bey Machmudin Sebut Banjir di Bandung Raya akan Berkurang Sampai 81 Persen, Benarkah?

Sejumlah ruas jalan di Manokwari, terutama jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari diblokade massa yang mengakibatkan aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh.

Tidak hanya memblokade jalan saja, dalam aksi tersebut warga juga menebang pohon dan membakar ban di jalan raya. Pengunjuk rasa juga melemparkan pecahan botol, merobohkan papan reklame, tiang lampu lalu lintas di pinggir Jalan Yos Sudarso serta membakar Gedung DPRD Papua Barat.

Baca Juga:  Pastikan Kendaraan Dinas Berfungsi dengan Baik, Kapolres Purwakarta Lakukan Ini

Aparat kepolisian Polda Papua Barat dan Polres Manokwari mulai turun ke jalan guna mengendalikan situasi aksi protes warga atas insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.

Baca Juga:  Kebakaran di Pemukiman Padat Bandung, Warga Berlarian Selamatkan Barang

Menurut Simon warga jalan Sanggeng Manokwari bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat Papua terhadap insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.

“Aksi ini agar pemerintah secepatnya menyelesaikan permasalahan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang agar mereka dapat kuliah dengan baik,” pungkas Simon. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat