Pencegahan HIV-Aids di Majalengka Tanggung Jawab Bersama

JABARNEWS | MAJALENGKA – Persoalan HIV Aids di Majalengka kini akan ditangani secara lebih serius. Hal itu mengemuka dengan dilangsungkannya pertemuan terbatas yang melibatkan antar lembaga, instansi yang berkaitan, maupun LSM yang konsen dan berkiprah dalam penanganan dan bimbingan konseling penderita orang dengan HIV Aids (Odha) di Majalengka.

Dari hasil pertemuan terbatas itu, yang dikomandoi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Majalengka, muncul 6 point yang akan segera disodorkan ke Pemerintah Daerah. Dari enam poin tersebut dirangkum dalam rencana tindak lanjut, yakni 1. Regulasi Penanggulangan HIV Aids dan TBC di Majalengka. 2. Pemenuhan Kebutuhan SDM untuk layanan di RSUD Majalengka sebagai induk layanan. 3. Distribusi layanan/penambahan akses layanan Odha. 4. KPA berfungsi mengawasi kegiatan di masing-masing OPD. 5. Advokasi kepada bupati selaku ketua KPA. 6. mendorong pembangunan sekretariat KPA sekaligus sekretariat gabungan.

Baca Juga:  Bank Bjb dan IPB University Kerjasama Layanan Perbankan

Ketua PKBI Majalengka, Mulyana mengatakan persoalan HIV Aids maupun yang sejenisnya seperti LGBT harus menjadi tanggungjawab semua pihak. Oleh karenanya pihaknya meminta pendapat dari berbagai kalangan, yang akan konsen melakukan upaya pencegahan sekaligus penanganannya ke depan.

“Jadi, persoalan ini tanggungjawab bersama. Tidak hanya satu lembaga atau satu instansi saja. Sebagai contoh, untuk penanganan pengobatan rawat jalan di rumah sakit, kita hadirkan petugas yang biasa menanganinya. Nanti kita sampaikan kendala tersebut,” ungkapnya didampingi kordinator pengelola program, Beben, usai pertemuan terbatas di salah satu hotel wilayah Munjul, Jumat (26/7/2019).

Baca Juga:  Duh! Kebakaran Lahan di Desa Sindangrasa Ciamis Diduga Disengaja

Mulyana menambahkan dengan adanya pertemuan ini, maka masukan pendapat dari berbagai pihak akan membantu penanganan persoalan. Sehingga jika ada persoalan apapun yang ada hubungannya dengan HIV Aids, pihaknya bisa langsung menanganinya tanpa ada kendala lagi.

“Contoh tadi, ada keluhan tentang lambatnya penanganan Odha, ternyata, dari Rumah Sakit Daerah belum siap dari sisi SDM dan peralatannya. ‎Selama ini kita selalu menuding, tapi dengan pertemuan ini, kita jadi tahu kendala dan persoalannya.” ungkapnya.

Baca Juga:  Pagi ini Pangandaran Dilanda Gempa

Sementara itu, Perwakilan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Majalengka, Yovi Nafilah dan Asep Sugiawan mengatakan ‎dalam waktu dekat pihaknya akan membuat semacam pemantauan di sosial media melalui relawan remaja.

“Mereka akan bertugas untuk mengidentifikasi sekaligus melakukan pencegahan di dunia maya. Ke depan, kita juga ingin dari Kemenag itu ada semacam tes HIV kepada calon pengantin di setiap KUA-nya, karena di wilayah lain sudah mulai diberlakukan,” ungkapnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat