DPRD Jabar Akan Kembangkan SPAM Regional Metropolitan Bandung Raya

JABARNEWS | BANDUNG – DPRD Jawa Barat menilai keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Metropolitan Bandung Raya di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Bandung dan Kabupaten Bandung wilayah selatan. Oleh karenanya SPAM ini perlu dikembangkan.

Maka dalam raperda perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, DPRD Jawa Barat berencana untuk mengembangkan kapasitas maupun jangkauan dari SPAM ini.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Ingin ASN Tingkatkan Keilmuan untuk Pelayanan Publik

“Ke depan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tata ruang kita, akan ada beberapa SPAM lagi yang masih berhubungan dengan SPAM Metropolitan Bandung Raya yang tidak hanya meng-cover Kota dan Kab. Bandung saja tetapi juga untuk wilayah lainnya seperti Kota Cimahi”, ujar Ketua Pansus VII DPRD Jawa Barat Herlas Juniar seperti dikutip dari rilisnya, Jum’at (26/7/2019).

Herlas menambahkan, SPAM Cimaung ini merupakan salah satu SPAM tercanggih karena menggunakan teknologi terbaru dengan menghindari penggunaan energi berlebih green WTP (Green Water Treatment Plant). Ditambah teknologi di ruangan khusus (control room) untuk mengontrol seluruh instalasi air yang ada di SPAM tersebut sehingga bisa mendeteksi bila ada gangguan dalam instalasinya.

Baca Juga:  Atalia Praratya Beberkan Pentingnya Pendidikan Alam Bagi Anggota Pramuka

“Ini juga bagus untuk mengefisienkan proses produksi karena air ini kan di disribusikan kepada PDAM Kabupaten dan Kota, mudah-mudahan harganya juga lebih efisien sehingga mampu memenuhi kebutuhan PDAM tersebut,” jelas Herlas.

Baca Juga:  Polda Jabar Lakukan Penelitian Kerusakan Lingkungan yang Jadi Penyebab Banjir di Garut

Herlas menekankan pengembangan kawasan seperti Tegalluar serta dampak dari pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung akan memicu pertumbuhan penduduk yang tentunya akan meningkatkan kebutuhan air.

“Kita harus mengantisipasi salah satunya adalah bagaimana SPAM baik eksisting maupun nanti yang akan dibangun itu bisa menjawab kebutuhan dari kondisi pembangunan yang akan kita lakukan”, tutup Herlas. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat