Warga Keluhkan Kondisi Pasar Limbangan yang Kumuh

JABARNEWS | GARUT – Warga mengeluhkan kondisi Pasar Limbangan di Kabupaten Garut yang terlihat kumuh dengan banyaknya pedagang liar di pinggiran bangunan pasar.

“Pasar Limbangan itu kan sudah dibangun bagus, tapi kenapa pedagang tidak berjualan di gedung, padahal masih banyak yang kosong,” kata Farhan tokoh pemuda Kecamatan Selaawi, Garut, yang biasa berbelanja untuk kebutuhan rumah tangganya ke Pasar Limbangan, Jumat (26/7/2019).

Ia menuturkan gedung pasar modern Limbangan itu sudah lama dibangun untuk para pedagang agar berjualan nyaman dan aman.

Namun setelah dibangun, kata dia, banyak pedagang yang masih saja berjualan di sekitar gedung Pasar Limbangan. Alhasil, mereka mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalur sekitar pasar tersebut.

Baca Juga:  Kader Nasdem Karawang Dukung Dua DM di Pilgub Jabar

“Sekarang banyak pedagang berjualan di lahan parkiran mobil, bahkan sampai tumpah ke jalan, akibatnya jalan nasional di Limbangan jadi macet,” katanya.

Ia berharap ada penataan dari pihak pengembang dan ketegasan dari pemerintah daerah untuk segera menertibkan para pedagang dan mau menempati gedung untuk berjualan.

Menurut dia, Pasar Limbangan merupakan pasar induk di wilayah utara yang memenuhi kebutuhan masyarakat untuk beberapa kecamatan seperti Kecamatan Balubur Limbangan, Selaawi, Cibiuk bahkan dari Nagreg, Kabupaten Bandung.

“Saya harap Pasar Limbangan ini tidak terlihat kumuh, harus ada penertiban terpadu oleh pengembang, Pemda Garut dan pedagang itu sendiri, karena apapun itu akan bermuara kepada kenyamanan pedagang,” kata Farhan.

Baca Juga:  Rizal Khairul: Peran Ibu Sungguh Luar Biasa untuk Ketahanan Keluarga

Menanggapi persoalan Pasar Limbangan yang terlihat kumuh, pihak pengembang pasar melalui Direktur PT Elva Primandiri Elva Waniza mengakuinya, bahkan saat ini masih akan terus ditata untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung.

Ia menyampaikan Pasar Limbangan sejak selesai dibangun tahun 2015 masih dihadapkan dengan berbagai persoalan dari kelompok pedagang tertentu yang masih bertahan ingin berjualan di sekitar gedung tersebut.

“Jadi sekarang ini seperti mendirikan pasar di dalam pasar, padahal pedagang masih bisa menempati pasar tersebut dengan fasilitas yang nyaman dan aman,” kata Elva.

Baca Juga:  Soal Polemik Pembangunan Masjid Margonda Depok, Ridwan Kamil Ternyata Pernah Menyarankan Hal Ini

Ia menyebutkan, saat ini ada dua ratusan pedagang berjualan di sekitar gedung Pasar Limbangan, pihak pengembang telah menyediakan tempat yang mampu menampung para pedagang itu.

Pihak pengembang, kata dia, akan meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk menertibkan pedagang liar yang selama ini menimbulkan pemandangan yang terkesan kumuh.

“Kami harap ada kerjasamanya dengan pedagang untuk sama-sama menata pasar, dan kami dari pengembang siap memberikan kenyamanan agar pasar ini bisa digunakan pedagang dan pengunjung dengan aman dan nyaman,” kata Elva. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat