Guru SD di Purwakarta Ciptakan Bahan Bakar Alternatif Dari Sampah Plastik

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sampah plastik sudah menjadi masalah besar di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan karena sampah plastik hanya bisa bertambah terus sesuai pemakaian dan tidak bisa dikurangi.

Ditangan seorang pria yang berprofesi tenaga pendidik di SDN 1 Karoya, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta, sampah plastik disulap menjadi Bahan Bakar Alternatif (BBA) berjenis, minyak tanah, solar hingga bensin.

Caranya tidak begitu rumit atau memakai peralatan canggih, Alat yang diperlukan Akhmad Sudarna untuk menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar cukup sederhana, yakni hanya diperlukan sebuah tabung dan pipa besi dan dibawah tabung yang menyerupai tungku. Alat pengolahan sampah ini ia sebut sebagai Pyrolysis.

“Alatnya sederhana gak macem-macem kok, cuma ya saya akui sebelumnya alat ini terus dikembangkan dan terus di sempurnakan hingga sampai menjadi simple seperti saat ini” kata Akhmad, saat memperlihatkan alat pengolahan sampah plastik ciptaannya ditempat ia mengajar. Jum’at, (19/7/2019).

Ahmad menambahkan, secara teknis alat yang dia buat adalah hasil kondensasi gas dari sampah plastik yang menghasilkan fase cair. Hasil kondensasi inilah yang bisa digunakan sebagai bahan bakar setara dengan bensin, solar, dan minyak tanah pada umumnya.

Baca Juga:  Ratusan Pemuda Purwadaksi Dapat Sosialisasi Bahaya Narkoba

“Caranya cukup sederhana. Sampah plastik yang sudah dibersihkan, dimasukan ke dalam tabung kemudian diberikan pemanas api di bawah nya, tungggu 15 menit maka plastik yang terbakar dalam tabung tersebut akan menguap ke atas, nah hasil dari setiap tetes uap itu lah yang menjadi cairan minyak. Proses nya mirip penyulingan” ujarnya.

Hasilnya, dari 1 Kg sampah plastik akan menghasilkan kurang lebih 1 liter bahan bakar. Adapun 1 kilogram sampah plastik berbentuk kantong menghasilkan 0,78 liter bahan bakar.

“Jadi tergantung bagaimana (jumlah) sampah yang kita masukan ke dalam alat itu. Namun sebelum dimasukan sampah plastik harus dipastikan dalam keadaam bersih,” ujar dia.

Diketahui, BBA yang berhasil diciptakan Ahmad itu pernah diteliti oleh ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB). ITB mengecek kadar oktan hasil dari penyulingan tersebut, dan diketahui nilai oktan nya sebesar 85. Ia pun mengungkapkan, hasil temuannya tersebut sudah diuji dan dipakai untuk keperluan bahan bakar kendaraan.

Baca Juga:  Gerakan Mobil Masker Akan Dilaksanakan di Cimahi dan Bandung

“Sudah diuji, langsung dipakai untuk kendaraan dan alhamdulilah tidak ada masalah sama sekali,” ucap dia.

Tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai BBA, sampah plastik itu juga dapat diolah menjadi paving blok yang kekuatannya tak jauh berbeda dengan paving blok pada umumnya.

“Iya bisa juga dijadikan paving blok, cuman untuk pembuatan paving blok tidak disortir juga tidak masalah, dipanaskan lalu setelah mencair dimasukan ke dalam cetakan paving blok” kata dia.

Dikisahkan Akhmad, inisiatif terciptanya BBA dan paving blok berawal dari kegelisahan melihat tumpukan sampah plastik di areal sawah tak jauh dari rumahnya. Sampah plastik itu kemudian dia bersihkan lalu dimasukan ke dalam drum.

“Ternyata tumpukan sampah itu mengeluarkan cairan. Lalu saya inisiatif untuk mengolahnya lebih jauh, dan pada akhirnya terciptalah alat yang bisa menghasilkan BBA dan paving blok,” kenangnya.

Baca Juga:  Tiga Remaja Mabuk Bacok Seorang Pemuda di Sukabumi, Begini Kronologinya

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengaku, telah mengetahui ada salah seorang ASN di lingkungan Dinas Pendidikan sangat kreatif dan inovatif hingga mampu menciptakan terobosan baru.

Hal itu menurutnya, perlu diapresiasi dan tentunya perlu ada suatu dorongan agar Ahmad Sudarna pencipta atau penemu bahan bakar alternatif (BBA) dari sampah plastik lebih berkembang dikemudian hari.

Bahkan dalam waktu dekat akan dibangun tempat pengolahan sampah plastik di SDN 1 Karoya sebagai unggulan sekolah di Kabupaten Purwakarta.

“Kami akan menjadikan pilot project alat ciptaan Ahmad, guru SDN 1 Karoya itu,” katanya.

Purwanto mengatakan, pihaknya akan melakukan penanganan sampah plastik di Purwakarta secara terstruktur di setiap sekolah. Juga menargetkan setiap kecamatan memiliki satu alat penyulingan, sebagai bentuk pengurangan sampah plastik dan juga sebagai pengembangan alat tersebut.

“Tahun depan targetkan minimal satu kecamatan memiliki alat itu sebagai bukti kita konsisten dalam mengurangi limbah sampah plastik,” pungkasnya.(Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat