Bupati Majalengka: Jaga Eksistensi Olahraga Tradisional di Era Digital

JABARNEWS | MAJALENGKA – Bupati Majalengka H. Karna Sobahi mengajak para guru dan kepala sekolah di tingkat sekolah dasar, untuk mengagendakan kembali olahraga tradisional dalam ekstra kurikuler di setiap sekolahnya. ‎Alasannya, olahraga tradisional dapat menjadi penyimbang di era kecanggihan teknologi saat ini.

‎”Olahraga tradisional merupakan bentuk membangunkan kembali olahraga zaman dulu. Zaman teknologi canggih bukan berarti harus meningglakan tradisi lama. Sebab tadi saya sudah mencoba, salah satunya, rasanya menyenangkan. Saya pikir ini olahraga tradisional perlu kembali digiatkan,” ungkapnya, usai meresmikan acara lomba invitasi olahraga tradisional di stadion warung Jambu, Selasa (30/7/2019).

Baca Juga:  Wabah Covid-19, Kompetisi Seri A Italia Resmi Dihentikan Sementara

Bupati menambahkan pihaknya sangat mendukung adanya program dan lomba-lomba yang menghidupkan kembali tradisi lama. Ia meminta agar di ‎tahun-tahun yang akan datang harus lebih bervariatif lagi. Bahkan, ia merasa bangga karena ada perwakilan dari Pencak Silat asal Majalengka yang akan bertanding di Papua pada tahun 2022 mendatang.

“Olahraga tradisional harus tetap terpelihara di sekolah sekolah. Harus bisa menganggarkan dari anggaran BOS. Ini merupakan bentuk pembelajaran supaya anak-anak belajar permainan nyata yakni permainan yang menyenangkan. Dan yang terpenting bisa menuai prestasi dan kesehatan yang terjaga.” ungkapnya.

Baca Juga:  Walah, Penyerapan Tenaga Kerja Disabilitas di Jabar Masih Rendah

Bahkan, Bupati Karna tidak setuju dengan cara pandang bahwa olahraga tradisional seperti egrang, dagongan, sumpitan,‎ tarupah panjang disebut sebagai permainan yang jadul dan tidak ada manfaatnya di era digitalisasi ini.

“Saya kurang setuju pandangan itu. Ini ‎bukan persoalan jadul, olahraga tradisional ini harus bisa menjadi penyeimbang di era digital ini,” tandasnya.

‎Sementara itu, Kadispora Majalengka, Toto Prihatno mengatakan invitasi olahraga tradisional dilombakan khusus untuk usia sekolah dasar. Tujuannya agar mereka mengenal olahraga tradisional. Sekaligus sebagai ajang seleksi olahraga tradisional tingkat Jawa Barat pada tanggal 20 sampai 23 Agustus di Pangandaran. Pihaknya melibatkan 650 siswa pelajar SD se-Majalengka. ‎Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni 30 dan 31 Juli 2019.

Baca Juga:  Menag Yaqut Cholil Qoumas Sebut Bakal Ada Kenaikan Biaya Haji

“Kita lestarikan nilai-nilai leluhur. Sementara cabang olahraga tradisional yang dilombakan itu yakni, egrang, dagongan, sumpitan, tarupah panjang, hadang.” ujarnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat