Disbudpar Jabar Gelar Pementasan Kolosal “Legenda Ciung Wanara”

JABARNEWS | BANDUNG – Pagelaran kolosal “Opera Legenda Ciung Wanara” di Teater Tertutup UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, hari ini Rabu (31/7/2019) sekira pukul 14.00 WIB. Rencananya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan menyaksikan pagelaran tersebut.

Selain itu akan hadir pula sejumlah pejabat termasuk Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik. Pargelaran akan digelar selama dua hari, Rabu (31/7/2019) dan Kamis (1/8/2019).

Adalah Opera Legenda Ciung Wanara karya Bambang Aryana Sambas yang akan dtipergelarkan secara kolosal dalam dua sesi.

Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Erick Henriana didampingi Kepala Seksi Atraksi Budaya, Iwan Gunawan dalam jumpa persnya, di Gedung PPK/YPK Jln. Naripan Bandung mengatakan, pargelaran ini menampilkan sebuah drama kolosal yang sarat dengan muatan sejarah dan kearifan lokal, tidak hanya sekedar kekayaan sastra, seni dan sejarah Sunda tetapi budaya Sunda secara komprehensif.

Baca Juga:  Cabut Bantuan Hukum Pegawai Terkena OTT, Ade Yasin: Biar Jadi Pelajaran

“Sebuah kisah dalam sasakala atau legenda dengan ditandai situs-situs dan petilasannya, menunjukan bahwa kisah tersebut pernah terjadi yakni pada masa kerajaan Galuh Pakuan,” tambah Erick, Rabu (31/7/2019).

Erick menambahkan, pagelaran ini pun bisa memenuhi rasa rindu masyarakat Jabar, khususnya warga Kota Bandung akan drama kolosal yang mengangkat cerita legenda yang penuh dengan sejarah.

“Di daerah Yogyakarta ada kisah Ramayana yang dipentaskan di kawasan Candi Prambanan, begitu pula di daerah Bali dengan tarian kecaknya yang sama-sama mengangkat kisah Ramayana. Kami ingin di daerah Jawa Barat pun ada sebuah pementasan drama kolosal yang mengangkat kisah lokal. Cerita Legenda Ciung Wanara hadir untuk itu,” tambahnya.

Baca Juga:  Cari Tambahan, Perempuan Ini Nekat Jual Pil Setan

Erick pun berharap, pergelaran atau pementasan Legenda Ciung Wanara ini bisa disajikan setiap minggu di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya (UPTD) Jawa Barat.

“Kita harapkan pementasan seperti ini bisa digelar setiap minggu sehingga bisa memenuhi kehausan warga akan seni pementasan (drama kolosal) maupun bisa menarik wisatawan,” tambahnya.

Sementara penulis cerita sekaligus sutradara, Bambang menyebutkan, seni opera adalah genre dari seni teater yakni sebuah pertunjukan lakon yang menghadirkan unsur dialog melalui media nyanyian.

“Sehingga jelas bahwa kemasan musikal menjadi bagian yang penting dan menjadi komponen integral dalam sebuah pertunjukan seni opera,” katanya.

Baca Juga:  Dua Mobil Tangki Pertamina Dibajak Dilarikan Menuju Istana

Dengan mengangkat jargon “nyungsi bihari gaya kiwari”, Bambang menjelaskan, pergelaran Opera Legenda Ciung Wanara sengaja dihadirkan dalam bentuk kekinian yang semoga dapat diterima oleh berbagai kalangan dengan tetap berpijak pada akar-akar tradisi seni budaya Tatar Sunda. Walaupun diakui Bambang, seni opera adalah seni pentas yang memiliki tingkat kerumitan berlipat-lipat, namun semua pelaku dan pemain mampu mementaskan cerita dengan ikhlas dan kerja keras.

“Semoga dengan menyaksikan Opera Legenda Ciung Wanara yang bersumber daru cerita Pantun Sunda diharapkan dapat diapresiasi kembali tentang kekayaan khasanah seni budaya Sunda (musik, tari, sastra dan artistik) yang indah dan megah,” tandasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat