Rusak Akibat Gempa 2 Tahun Lalu, Bangunan SD di Tasikmalaya Belum Diperbaiki

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Puspamulya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang rusak diguncang gempa bumi pada 2017 belum diperbaiki pemerintah, akibatnya siswa belajar di tempat lain dengan kondisi seadanya.

“Sudah dua tahun sejak kejadian gempa kondisinya rusak, atapnya roboh,” kata Nani Juarni salah seorang guru SD Negeri Puspamulya, Tasikmalaya, Kamis (1/8/2019).

Ia menuturkan, gempa bumi yang melanda Tasikmalaya telah menyebabkan bangunan dua kelas terutama bagian atapnya roboh, sehingga tidak bisa digunakan siswa untuk kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga:  Dinilai Banyak Tantangan Jelang Pemilu 2024, Bey Machmudin Minta ASN di Jabar Bersiap

Selama kelas rusak, kata dia, para siswa belajar di tempat seadanya, seperti di halaman sekolah, bahkan saat ini memanfaatkan ruang guru yang disekat antarameja guru dengan siswa.

“Kalau yang belajar di kantor guru baru sekarang ini,” katanya.

Ia mengungkapkan, melaksanakan kegiatan belajar mengajar tanpa ruang kelas yang memadai tidak berjalan efektif, sehingga berharap adanya perbaikan kelas.

Baca Juga:  Mudahnya Berinvestasi dengan Aplikasi Invest Bandung

“Harapan kami secepatnya kelas dibangun lagi, karena kasihan anak-anak,” katanya.

Kepala SDN Puspamulya Maman Firmana menambahkan, pihak sekolah sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan kelas yang rusak akibat bencana alam ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.

Namun usulan itu, kata dia, belum ada kabar akan direnovasi oleh pemerintah, sehingga kondisinya tetap dibiarkan rusak dan tidak bisa digunakan.

Baca Juga:  Kereta Api Mau Lewat, Kericuhan Pecah antara Pemotor Ricuh dengan Komunitas Edan Sepur

“Belum ada realisasi, katanya tunggu,” kata Maman.

Ia menambahkan, bangunan SDN Puspamulya berdiri sejak 1981, kemudian rusak akibat gempa bumi pada tahun 2009, dan mendapatkan bantuan perbaikan dari lembaga filantropi Dompet Dhuafa pada 2010, dan terakhir rusak akibat gempa pada 2017.

“Sementara sekarang belajar di ruangan seadanya,” katanya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat