Hadi Saeful Rizal: Membaca Arah Politik Karawang 2020

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pada tahun 2020 mendatang, diketahui ada delapan kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan menggelar pilkada serentak. Kedelapan daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Depok.

Analis Sosial dan Politik asal Kabupaten Purwakarta, Hadi Saeful Rizal mengatakan, peta kondisi Politik Karawang jelang terbentuk koalisi, ditinjau dari sudut pandang ketokohan dan background kompetisi para kandidat. Dia memprediksi, ada dua sudut yang dijadikan figur penting yang akan muncul dan bertarung di Pilkada Karawang.

“Ada dua sudut yang dijadikan figur penting dalam pandangan saya. Pertama, dari unsur Politisi, dalam hal ini biasanya diwakili oleh para kandidat dari incombent, anggota Dewan dan para ketua Partai Politik,” Kata Hadi, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Jumat (2/8/2019).

Kedua, lanjut dia, akan muncul kandidat baru dari kalangan pengusaha yang diprediksi sebagai pem-backup cost politik pemenangan pasangan calon potensial.

“Isu pecah kongsinya duet incombent antara Bupati Cellica dan Wakil Bupati Jimy, menjadi benang kusut awal yang menjadi cikal bakal terbentuknya poros baru, yang digadang keduanya akan menjadi bakal calon yang sama-sama mengisi kandidat Calon Bupati. Penentunya, mereka sebelum bertarung wajib bin kudu mampu melahirkan sosok atau figur Cawabup yang kuat secara elektabilitas, juga finansial,” paparnya.

Baca Juga:  Dugaan Bansos di Purwakarta Dipotong aparatur Desa

Karena itu, tambah Hadi, beberapa figur digadang-gadang akan muncul memetakan arah koalisi guna mencari peruntungan. Selain berlatar belakang trah politik yang cukup mumpung di Karawang.

“Mari kita coba urai beberapa figur. Sebut saja yang pertama, diantaranya Gina Fadlia Swara, yang berlatar belakang trah politik yang cukup kuat. Selain dia merupakan anak dari mantan Bupati Karawang, Ade Swara, jam terbang Gina yang saat ini merupakan anggota Dewan Jawa Barat Fraksi Gerindra, di Pileg 2019 lalu, Gina terpilih lagi meneruskan kemampuan akselerasi politiknya. Jelas modal ini sangat kuat. Terlebih, Gina bernaung dibawah partai Gerindra, yang notabene merupakan partai yang hari ini menguasai dominan perilaku kursi di Legislatif Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.

Untuk figur yang Kedua, lanjut Hadi, H. Asep Karyanto. Seperti di ketahui warga Karawang, H.Asep Karya atau yang dikenal (Jisep) merupakan pengusaha yang pernah mem-backup kemunculan sosok incombent Bupati Cellica, yang tak lain waktu itu merupakan adik iparnya. Keluarga Haji Karya yang dikenal mewarisi dinasti usaha hampir seluruh POM Bensin di Karawang dan beberapa Rumah Sakit swasta serta menguasai jaringan pengusaha gas 3 kg pangkalan se-Karawang.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Sebut Smarttren Penyeimbang Wawasan Duniawi dan Ukhrawi

“Jelas figur ini merupakan kandidat alternatif yang dimungkinkan muncul. Konon isunya partai peraih kursi kecil sudah mulai melakukan konsolidasi dan bersatu dibarisan Jisep,” imbuhnya.

Lalu Bagaimana suguhan kandidat ideal yang harusnya disuguhkan Koalisi Parpol?

Menurutnya, terlepas koalisi itu hak Partai Politik, dirinya hanya memberikan gambaran ringkas tentang bagaimana opsi-opsi ideal sosok figur Cabup dan Cawabup yang berpotensi menang.

“Pertama, Bupati Cellica sebagai incombent jyang memiliki Partai Demokrat jelas ingin menang dan mempertahankan kekuasaannya. Namun jika salah opsi dalam mengambil figur cawabup, bisa jadi awal keruntuhan elektabilitasnya. Maka dua figur diatas merupakan opsi ideal. Hanya saja jelas, dari segi gender, H.Asep Karya lebih ideal. Karena gerak ngurus Karawang membutuhkan figur Cawabup yang menguasai jaringan atas bawah dengan finansial yang cukup,” ucap Hadi.

Kedua, tambahnya, incombent Wakil Bupati Jimy, yang memiliki gerbong PKB yang hari ini digadang maju jadi Cabup. Dari jabatannya selama 5 tahun, jelas dia merupakan kandidat yang memiliki modal popularitas yang cukup. Maka cukup menarik dan kuat jika Gina bersedia jadi Cawabupnya. Paket koalisi figur Jimy-Gina diprediksi bisa bersaing ketat dengan Cellica-Jisep. Jika paket ini bisa diwujudkan.

Baca Juga:  Jejak Manusia Kerdil di Gua Liang Bua NTT

“Nah yang ketiga ada Gina yang notabene berasal dari trah politik yang kuat, sangat dimungkinkan maju sebagai Cabup, jika ia mampu menggaet cawabupnya dari koalisi sejati Gerindra yaitu PKS. Koalisi ini jika diwujudkan akan membelah lautan suara kekuatan Incombent,” jelasnya.

Lalu kemana figur lain?

Dirinya mengaku, melihat tokoh atau figur yang lain akan menjadi second opinion atau penyerta gerbong. Sedikitnya akan terjadi 3 sampai 4 paket koalisi yang diprediksi muncul di Pilkada Karawang 2020. Terlebih ada PDIP dan Golkar yang merupaka Partai Lokomotif pengusung Kandidat Utama.

“Kali ini kita hanya akan menyaksikan kemana arah koalisi itu terbentuk. Setelah partai berkoalisi dan memiliki kesepahaman. Terlebih pola rumit mencari titik temu mahar politik dan bargaining masing-masing yang cukup rumit, nyatanya ditentukan oleh elit partai politik,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat