Ridwan Kamil Ingin Budaya Minum Teh Jadi Tren Gaya Hidup

JABARNEWS | BANDUNG – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi penghasil teh terbesar di Indonesia. Lebih dari 80 persen produksi teh nasional dihasilkan di Jabar sehingga teh dijadikan komoditas unggulan di Jabar.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginginkan budaya minum teh di Jawa Barat, umumnya di Indonesia menjadi sebuah gaya hidup. Pasalnya, selama ini, di kalangan masyarakat meminum teh sudah menjadi kebiasaa sehabis makan atau pada masa istirahat, namun belum menjadi sebuah gaya hidup.

“Ini sangat berbeda dengan kopi. Budaya minum kopi sudah menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat, terutama kalangan anak muda. Saya ingin budaya minum teh ini menjadi gaya hidup, jangan kalah dengan kopi,” ujar Emil sapaan akrabnya pada pembukaan festival teh di halaman Gedung Sate Bandung, Jumat (2/8/2019).

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Selasa 20 Desember 2022

Emil pun menyebutkan, rendahnya konsumsi teh jadi tantangan. Jika dibandingkan dengan masyarakat Jepang yang mengonsumsi teh sampai 700 gram/orang, masyarakat Indonesia masih di bawah 500 gram/orang.

Menurut Emil, upaya mempopulerkan konsumsi teh belum maksimal. Padahal, tren minum teh sedang naik di Eropa, tetapi peluang ini belum dioptimalkan.

“Asosiasi teh se-Jabar berserta petaninya harus berkumpul untuk mem-branding gaya hidup dengan produk teh karena masih kurang di kalangan milenial dibanding kopi,” katanya.

Baca Juga:  Asrama Haji dan RS PMC Sindang Indramayu Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Emil menyebut, jenis white tea khas Jabar justru jadi primadona bagi segmen tertentu di Eropa yang dihargai fantastis yakni 800.000/kg. Semenatara harga jual white tea di dalam negeri lebih murah.

“Artinya, white tea ini peluang besar sekali. Hanya saja soal ilmu marketing yang belum optimal. Kalau mau ekspornya bagus kita harus riset dulu budaya ngeteh di negara tersebut seperti di Inggris yang senang dicampur susu,” tuturnya.

Baca Juga:  Tragis! Hendak Lari Pagi, Seorang Pria Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Tanjungsari

Di sisi lain, produsen teh asal Inggris, produsen teh Inggris, Finlays bakal berkunjung ke Jabar pada pertengahan bulan Agustus ini untuk melihat perkebunan yang ada di Jabar. Pasar global tidak ada ketertarikan terhadap teh Jabar lantaran kurang informasi.

“Saya ingin mengombinasikan teh dan kopi sebagai suami-istri. Dalam enam bulan ke depan juga kita akan buka kafe Jabar pertama di Melbourne, Australia, yang menyediakan teh dan kopi Jabar. Nanti pada dinding katanya dipajang foto-foto pariwisata Jabar,” tandasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat