Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani Asal Garut Nganggur

JABARNEWS | GARUT – Dampak kemarau yang sudah berlangsung hampir tiga bulan membuat sejumlah petani di Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut menganggur. Disebabkan lahan pertanian garapan petani sudah keras mengering tidak bisa bercocok tanam disebabkan tidak ada pasokan air.

“Ya sekarang karena kekeringan petani di sini ada yang menganggur tidak bisa bertani,” kata Kepala Desa Cibiuk Kaler Enggis Erawan kepada wartawan di Garut, Minggu (4/8/2019).

Ia menuturkan, sebagian besar masyarakat Desa Cibiuk Kaler profesinya sebagai petani dengan menggarap sejumlah tanaman pangan salah satunya padi.

Baca Juga:  Raihan Suara Lebih Unggul Dari RK, Demiz Yakin Menang

“Lahan pertanian di desa kami ini mengandalkan air hujan, sementara aliran air dari Bendungan Copong belum ada,” katanya.

Ia mengungkapkan, hasil laporan sementara lahan pertanian yang dilanda kekeringan seluas 150 hektare, dari luas lahan di Desa Cibiuk Kaler sekitar 200 hektare.

Sebagian kecil lahan pertanian, kata dia, masih bisa dimanfaatkan untuk bertani karena dekat dengan sumber air dari aliran Sungai Cimanuk.

Baca Juga:  Meski Harus PSU, Tim PASTI Optimis Menang

“Akibat kemarau ini masyarakat petani sangat rugi, seharusnya sekarang ini panen tapi karena kekeringan jadi rugi,” ujarya.

Ia menambahkan, beberapa petani ada yang ikut bekerja ke saudaranya di luar daerah yaitu menjadi pedagang atau pekerja buruh lainnya.

“Ada juga beberapa petani yang ke luar daerah untuk berdagang selama kemarau ini,” ungkapnya.

Kondisi tanah pesawahan di desa tersebut sudah belah, bahkan banyak tanaman padi yang mengering, padi yang sudah memasuki usia panen tidak tumbuh banyak bulir padi.

Baca Juga:  Hore, 108 PTT Subang Kini Jadi PNS

Tanah sawah yang kering, bahkan gagal tanam dan gagal panen tersebut dimanfaatkan masyarakat pejalan kaki sebagai jalan pintas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dadi Djakaria menambahkan, sejumlah daerah di Garut sudah dilanda kekeringan, terutama lahan pertanian akibat musim kemarau.

“Kemarau sudah menyebabkan lahan pertanian kekeringan, ada juga beberapa daerah yang kesulitan air bersih,” tandas Dadi. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat