Presiden Jokowi Akui Adanya Potensi Megathrust

JABARNEWS | JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya potensi terjadinya gempa besar berkekuatan 9,0 Skala Richter (SR) atau yang sering disebut sebagai megathrust di Selatan Jawa. Namun demikian, ia mengingatkan yang namanya gempa bumi itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya.

“Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kepada Menko untuk mempersiapkan masyarakat terutama proses-proses evakuasi. Sudah kita lakukan,” kata Presiden Jokowi di sela-sela menghadiri acara Gathering Keluarga Kabinet Kerja “Solidaritas Tanpa Batas”, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dilansir dari laman Setkab.go.id, Minggu (4/8/2019) pagi.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Targetkan Musrenbang 2020 sesuai Visi Misi

Sekarang, lanjut Kepala Negara, di sekolah, masyarakat mulai dilakukan edukasi. Ia menunjuk saat terjadi gempa berkekuatan 6,9 SR di Banten, Jumat (2/8/2019) malam, sudah ada sebuah lompatan yang baik, proses-proses evakuasi itu.

“Tapi bahwa kepanikan ada, itu iya. Namanya gempa pasti menyebabkan kepanikan, masyarakat panik,” ujar Kepala Negara seraya menambahkan, yang penting terus dilakukan edukasi mengenai kebencanaan terutama gempa bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung. Kedua, selalu dapat kita waspada.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Harian Sagitarius, Coba Cari Teman Yang Kamu Percaya, Untuk Tugas Kali Ini

Sebelumnya Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan, bahwa gempa besar berkekatan Magnitute 9,0 Skala Richter (SR) atau yang disebut dengan Megathrust hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.

Baca Juga:  Seorang PNS Provinsi Tewas Setelah Mobdinnya Bertabrakan

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang menanggapi berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 pasca terjadinya gempa Banten Magnitue 6,9 SR.

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam siaran persnya kemarin. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat