Minim Armada, Damkar Indramayu Kerjasama Antardaerah Atasi Kebakaran

JABARNEWS | INDRAMAYU – Musim kemarau yang panjang kian menambah beban pekerjaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran (UPTD Damkar) Kabupaten Indramayu. Selama memasuki musim kemarau yang terik itu frekuensi terjadinya kebakaran semakin meningkat.

Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu, pada musim kemarau tahun ini terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan Damkar daerah tetangga untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di perbatasan.

“Kita sudah melakukan kerja sama dengan Damkar daerah tetangga, agar ketika terjadi kebakaran bisa membantu, terutama di perbatasan,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu, Joni Takarasel di Indramayu, Selasa (6/8/2019).

Baca Juga:  Google Doodle Hari Ini: Mengenal Sosok Rasuna Said Sang Muslimah Pejuang Kemerdekaan dan Emansipasi Wanita

Menurut Joni, kerja sama itu upaya pihaknya agar cepat dalam menanggulangi bencana kebakaran, baik berupa lahan, rumah maupun perkantoran.

Karena, lanjut Joni, armada di Damkar Indramayu masih sangat minim, di mana saat ini hanya ada 10 unit kendaraan pemadam kebakaran, namun itu juga tidak berfungsi semua.

“Kendaraan yang ada semua itu 10, tapi yang masih berfungsi normal hanya ada lima dan lainnya ada beberapa kerusakan, seperti bisa nyemprot tapi tidak bisa menyedot air, ada juga yang mesinnya rusak,” ujarnya.

Baca Juga:  PWI dan Pemuda Persis Bandung Kolaborasi Untuk Lakukan Ini

Akan tetapi kendala tersebut tidak membuat Damkar Indramayu menyerah dengan keadaan. Untuk itu selain bekerja sama antardamkar daerah tetangga.

Pihak Damkar Indramayu kata Joni, juga melakukan MoU dengan perusahaan yang mempunyai kendaraan pemadam kebakaran, khususnya wilayah yang jauh dari pusat Damkar.

“Kita juga melakukan kerja sama dengan perusahaan yang mempunyai mobil pemadam kebakaran, seperti di wilayah Barat dari PLTU. Dan ketika kebakaran itu terjadi di wilayah timur, maka ada dari Pertamina, itu semua upaya kami melayani masyarakat,” katanya.

Baca Juga:  DPRD Sebut Ada Perbedaan Status Lahan di Dinas Kehutanan Jabar

Joni menambahkan pada musim kemarau, kebakaran juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik kebakaran rumah atau pemukiman, lahan maupun perkantoran.

Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan, agar ketika terjadi musibah dapat segera diatasi, tanpa harus menunggu waktu lama.

“SOP kita setelah ada laporan kebakaran maksimal 15 menit sudah sampai dilokasi kejadian,” ujarnya.

Walaupun sekarang ini sedang terjadi puncak musim kemarau, namun masih tersedia air untuk mengisi tangki armada Damkar dari Waduk Bojongsari. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat