Wow.. Jabar Akan Miliki Pusat Industri Kreatif di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Jawa Barat telah memiliki pusat berkumpulnya para pelaku industri kreatif yakni Bandung Creative Hub. Tempat ini diharapkan dapat menampung gagasan dan menghasilkan berbagai kreasi dari para pelaku ekonomi kreatif di Kota Kembang ini.

Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung mengadakan program Creative Business Incubator-Bandung Creative Industry Center.

Ekonomi kreatif Jabar saat ini jadi penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) ketiga sebesar 11,81 persen setelah DI Yogyakarta (16,12 persen) dan Bali (12,57 persen). Padahal, pada 2016 lalu Jabar menempati urutan pertama dari 10 provinsi yang memiliki kontribusi ekspor ekonomi kreatif sebesar 31,96 persen.

Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, potensi ekonomi kreatif di Jabar, khususnya Bandung, cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk terus berupaya menumbuhkan sektor industri kreatif di dalam negeri.

Baca Juga:  Pencurian Kendaraan Menimpa Mobil Dinas Pemkab Cirebon, Gara-Gara Parkir Sembarangan?

“Pemprov Jabar bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif ini dengan menyelenggarakan Bandung Creative Industry Center. Bali saja bisa,” ucapnya di Bandung Creative Hub, Selasa (6/8/2019).

Menurutnya, Creative Industry Center tersebut dihadirkan sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konteks  pelaku bisa bertemu serta berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama.

Selain mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru, industri kreatif juga berperan penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Namun, pengusaha muda di bidang kreatif harus dipersiapkan.

“Kami secara rutin telah melaksanakan berbagai even untuk memberi ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, salah satunya program Creative Business Incubator. Para pelaku ekonomi kreatif pemula bidang kriya dan fesyen aka. diberi pelatihan serta pendampingan untuk mengembangkan bisnis,” tuturnya.

Baca Juga:  Dislutkanak Cianjur: Hasil Tangkapan Nelayan Cianjur Anjlok

Menurutnya, pelatihan dan pendampingan tersebut cukup krusial mengingat banyak pelaku usaha kreatif pemula yang sudah mampu menjalankan usahanya, namun mengalami kendala ketika akan meningkatkan kapasitas produksi.

“Kita juga ingin meningkatkan minat generasi muda atau generasi milenial dalam berwirausaha dan semangat untuk terus mengembangkan usahanya. Jadi, sangat penting berbagi pengetahuan mengenai strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, dan peningkatan motivasi dalam berwirausaha,” katanya.

Gati optimistis minat generasi muda di Bandung dalam berwirausaha akan meningkat dan bersemangat dalam mengembangkan usaha. Apalagi, Pwmptp Jabar memiliki komitmen yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif.

“Sektor-sektor industri dengan komoditas unggulan lokal seperti kerajinan dan fesyen harus terus didorong agar pengembangan wirausaha muda dalam memaksimalkan potensi ekonomi kreatif dapat menjadi sumber peningkatan kekuatan ekonomi Jabar,” terangnya.

Baca Juga:  Deklarasi Jadi Kota Ramah lansia, Yana: Lansia Punya Peran Penting Dalam Pembangunan

Berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif Badan Pusat Statistik dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada tahun 2016, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif tercatat Rp 922,59 triliun dengan kontribusi terbesar terdapat pada subsektor kuliner, fesyen, dan kerajinan. Gati menyadari bahwa tantangan masa depan generasi muda semakin berat.

“Kita harus bisa mencetak wirausaha yang mampu menjadi motor penggerak industri kreatif kriya dan fesyen di masa yang akan datang,” ujarnya.

Bandung sebagai kota kreatif dan kota wisata dapat mencontoh Bali yang telah lebih dulu memiliki program Bali Creative Industry Center sejak tahun 2015. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat