Peringati HUT RI, Polres Garut Bedah Rumah Seorang Janda Sebatang Kara

JABARNEWS | GARUT – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia dan Hari Jadi Polwan ke-7, Polres Garut menggelar bakti sosial berupa bedah rumah warga miskin yang ditempati seorang perempuan lanjut usia di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Sabtu (01/8/2019).

“Ini salah satu rangkaian giat peringatan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 dan Hari Jadi Polwan ke-71 tahun 2019 Polres Garut berupa anjangsana dan bakti sosial serta sebagai bentuk kepedulian Polres Garut kepada masyarakat yang kurang mampu,” ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.

Baca Juga:  Akibat Pandemi Global Covid-19, Sedikitnya Ada 127 Jurnalis Meninggal Dunia

Ia menuturkan warga yang beruntung mendapatkan bantuan bedah rumah, yakni Jua (66) yang saat ini tinggal sendirian, sedangkan suaminya sudah meninggal.

Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna di Garut, mengatakan jajaran kepolisian setempat melakukan kegiatan dalam rangkaian HUT RI sekaligus HUT Polwan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, salah satunya memperbaiki rumah warga yang selama ini tidak layak huni.

Perempuan dalam keadaan ekonomi kurang mampu tersebut, kata dia, selama ini tinggal di rumah yang kondisinya tidak layak huni di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang.

Baca Juga:  Kabar Baik, Pemerintah Berencana Beri Subsidi Gaji Bagi 15 Juta Lebih Pekerja

“Ibu Jua saat ini usianya 66 tahun, janda cerai mati, dan saat ini dalam keadaan ekonomi yang kurang mampu, serta hidup sebatang kara dengan tempat tinggal yang tidak layak huni, berupa gubuk dan hampir rubuh,” katanya.

Ia beserta rombongan perwira Polres Garut, tokoh masyarakat setempat, dan TNI datang menemui langsung perempuan tua yang tinggal di gubuk tersebut.

Kapolres Budi Satria memberikan santunan, bantuan kebutuhan pokok, dan bahan bangunan untuk proses pembangunan rumah tinggalnya agar kondisinya menjadi layak huni.

Baca Juga:  Terpenjaranya Geng Penjarah Warteg

Jua mengaku sudah bertahun-tahun menempati rumah bambu itu sejak suaminya meninggal, sedangkan anak-anaknya sudah menikah dengan kehidupan ekonomi yang masih membutuhkan bantuan orang lain.

“Sudah bertahun-tahun tinggal sendiri di rumah ini setelah suami saya meninggal dunia dan anak saya menikah,” katanya.

Sebelumnya, Jua terpaksa diungsikan ke rumah warga sekitar karena rumahnya yang terbuat dari kayu, bambu, dan bilik itu sudah miring dan hampir roboh. Kondisi rumahnya semakin parah setelah terdampak gempa bumi Banten, Jumat (2/8/2019) malam. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat